Teks foto: Kepala Dishub Kota Balikpapan, Muhammad Fadli Fatturahman, menegaskan bahwa pihaknya sedang merancang Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Rencana Induk Jaringan Trayek Angkutan Kota, target paling lambat pada awal 2026.
Penasatu.com, Balikpapan – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan tengah menyiapkan langkah strategis dalam mewujudkan sistem transportasi yang lebih tertata, aman, dan nyaman bagi masyarakat.
Diwawancarai awak media, Kepala Dishub Kota Balikpapan, Muhammad Fadli Fatturahman, menegaskan bahwa pihaknya sedang merancang Rencana Induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta Rencana Induk Jaringan Trayek Angkutan Kota, yang ditargetkan dapat berjalan paling lambat pada awal 2026.
“Dokumen induk ini menjadi nafas kami. Dari sinilah nanti kita memilah dan memilih jalur transportasi serta membagi peran setiap moda transportasi di Kota Balikpapan,” ujarnya, Jumat (19/9/2025).
Fadli menjelaskan, saat ini Balikpapan memiliki empat jenis transportasi utama, yakni transportasi pribadi, transportasi online, angkutan umum/massal seperti bus, dan angkutan kota (angkot).
Namun, keberadaan angkot makin ditinggalkan masyarakat karena kondisi armada yang sudah tidak layak dan fasilitas yang terbatas.
Melalui rencana induk tersebut, Dishub ingin memastikan setiap moda transportasi dapat saling bersinergi. Ke depan, sistem transportasi akan diatur agar lebih tertib, tepat waktu, serta mendukung pola pembayaran terintegrasi dan cashless.
“Masyarakat bisa menggunakan lebih dari satu moda transportasi hanya dengan satu kali pembayaran. Misalnya, dari rumah naik angkot lalu melanjutkan dengan BCT, semua cukup dengan satu tiket digital,” jelasnya.
Selain integrasi moda, Dishub juga akan mengoptimalkan Traffic Management Center (TMC) untuk memberikan informasi terkini mengenai kondisi lalu lintas. Dengan begitu, warga bisa lebih mudah merencanakan perjalanan sejak pagi hari.
Fadli menambahkan, pihaknya juga menyiapkan pengadaan CCTV tambahan pada APBD Perubahan 2025 untuk memperkuat sistem digitalisasi transportasi.
“Kami tahu masih banyak kekurangan, tapi evaluasi sudah kami lakukan dan insyaallah lewat dukungan Wali Kota, sistem ini bisa segera terwujud,” pungkasnya.(*/adv)