Teks: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik.
Penasatu.com, Balikpapan – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan, Irfan Taufik, menyampaikan bahwa terdapat sejumlah perubahan penting dalam sistem penerimaan murid baru untuk tahun ajaran 2025/2026.
Salah satu perubahan utama adalah pergantian istilah dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB). “Implementasi SPMB ini tidak jauh berbeda dengan PPDB,” ungkap Irfan, Rabu (21/5/2025).
Saat ini, Disdikbud Balikpapan tengah melakukan pemetaan jumlah siswa yang akan lulus dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). “Saat ini kita memiliki 28 gedung sekolah SMP di Balikpapan,” ujarnya.
Irfan menambahkan, untuk tahun ini akan dibuka dua sekolah baru, yakni SMP Negeri 27 dan SMP Negeri 28. Masing-masing akan menerima 150 siswa, sehingga total kuota tambahan mencapai 300 siswa dari jenjang SD.
“Ya, kita buka penerimaan sebanyak 150 siswa di SMP Negeri 27 dan 150 siswa di SMP Negeri 28 Balikpapan Timur. Artinya, ada tambahan kuota untuk 300 siswa lulusan SD,” jelasnya.
Meskipun tambahan ini belum sepenuhnya menyelesaikan persoalan penerimaan, Irfan berharap pembukaan tiga ruang kelas di masing-masing sekolah baru ini dapat sedikit mengurai masalah tersebut.
“Tidak semua siswa bisa kita tampung di sekolah negeri, karena sekolah swasta juga harus diperhatikan. Jadi, kita tidak bisa memaksakan lebih dari 11 ribu siswa lulusan SD untuk masuk ke sekolah negeri,” terangnya.
Irfan juga menjelaskan adanya perubahan istilah dalam sistem SPMB. Istilah Zonasi R1 kini berubah menjadi Domisili Prioritas (DP), sedangkan Zonasi R2 menjadi Domisili Non-Prioritas (DNP).
Selain itu, jalur penerimaan juga mengalami penyesuaian. Jika sebelumnya jalur prestasi digabungkan tanpa membedakan antara akademik dan non-akademik, kini dipisahkan menjadi tiga jalur, yakni, Jalur Prestasi, Jalur Akademik dan Jalur Prestasi Non-Akademik.
“Jika ada siswa berprestasi di bidang olahraga, dia akan masuk melalui jalur prestasi non-akademik. Untuk jalur akademik, nilai akan diambil dari hasil ujian komputer berbasis kota dan diseleksi melalui sistem peringkat,” pungkas Irfan.(*/adv)