Dirgahayu ke-32 Leting Tisabilaga: Merawat Persaudaraan, Menyulam Kenangan

0
10

Masrul: Sekali leting, tetap bersaudara selamanya.

Penasatu.com, Balikpapan — Suasana hangat dan penuh keakraban terasa di Skyline Borneo Resto and Café lantai 6, Jalan Syarifuddin Yoes, Balikpapan Selatan, Sabtu (27/9/2025). Puluhan anggota Leting Tisabilaga wilayah Kodam VI/Mulawarman berkumpul merayakan hari jadi ke-32 Tahun 2025.

Bagi mereka, acara ini bukan sekadar perayaan ulang tahun, namun lebih dari itu. Pasalnya momentum ini menjadi ajang memperkuat kembali tali persaudaraan yang telah terjalin sejak tiga dekade silam, ketika mereka ditempa bersama dalam satu barisan dengan semangat pengabdian kepada bangsa dan negara.

Ketua Tisabilaga wilayah Kodam VI/MLW, Masrul dalam sambutannya mengingatkan bahwa waktu boleh bergulir, usia boleh bertambah, namun semangat jiwa korsa dan rasa kekeluargaan yang dulu diikrarkan tetap hidup hingga kini.

“Sekali leting, tetap bersaudara, selamanya,” ujar Masrul disambut tepuk tangan meriah para hadirin.

Puncak acara ditandai dengan pemotongan kue ulang tahun oleh Ketua Tisabilaga, yang kemudian diserahkan kepada tiga senior, yakni Iwan Rakinaung, Jemingan, dan Marso. Simbol kebersamaan ini menegaskan bahwa persaudaraan mereka melintasi batas usia maupun jabatan.

Tak hanya berhenti pada seremonial, perayaan kali ini juga diwarnai dengan aksi kepedulian. Ketua bersama istri, didampingi pembina Tisabilaga, menyerahkan tali asih berupa sembako kepada para janda anggota. Momen ini menghadirkan suasana haru, mengingatkan semua yang hadir bahwa keluarga besar Tisabilaga selalu saling menopang, terutama bagi mereka yang ditinggalkan.

Selain itu, doa bersama dipanjatkan untuk mengenang rekan-rekan seperjuangan yang telah lebih dulu berpulang. Kehadiran doa ini menjadi penanda bahwa persaudaraan sejati tidak hanya terjalin di dunia, tetapi juga abadi dalam ingatan dan hati.

Acara berlangsung sederhana, namun penuh makna. Tawa, canda, dan cerita lama yang kembali terungkap seolah mengikat kembali simpul-simpul kebersamaan yang sempat renggang karena kesibukan masing-masing.

Bagi keluarga besar Tisabilaga, usia ke-32 bukan sekadar angka. Ia adalah cermin kedewasaan, sekaligus tonggak untuk terus menjaga persatuan, soliditas, dan kekompakan di masa depan.(eds)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here