Dinas Sosial Beri Perhatian Serius Terhadap Bentuk Eksploitasi Anak di Balikpapan

0
59

Teks foto: Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan, Edy Gunawan, menegaskan pihaknya terus memberi perhatian serius terhadap persoalan ini.

Penasatu.com, Balikpapan – Pemandangan anak-anak kecil menjajakan tisu di lampu merah di sejumlah kawasan di kota Balikpapan kembali memantik perhatian masyarakat.

Fenomena ini tak hanya memprihatinkan, tapi juga mengindikasikan adanya dugaan praktik eksploitasi anak yang harus segera ditangani oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.

Dihubungi awak media, Jumat (19/9/2025). Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan, Edy Gunawan, menegaskan pihaknya memberi perhatian serius terhadap persoalan ini. Namun ia mengakui, penanganan tidak bisa menjangkau seluruh kasus di lapangan karena keterbatasan fasilitas.

“Anak-anak yang diamankan biasanya tetap kami kembalikan ke orang tuanya. Kalau tidak, orang tua mereka akan protes. Tapi kami minta mereka menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi,” jelas Edy karib disapa.

Menurutnya, anak-anak seharusnya fokus bersekolah dan belajar, bukan turun ke jalan untuk bekerja. Mengingat jalanan merupakan tempat yang sangat berbahaya.

“Jelas ini bentuk eksploitasi. Anak-anak itu tempatnya di sekolah, bukan turun ke jalan jadi pedagang tisu. Masyarakat juga perlu diedukasi agar memahami aturan terkait eksploitasi anak,” tegasnya.

Edy mengungkapkan, beberapa kasus sebelumnya menunjukkan adanya pihak ketiga yang mengoordinasi anak-anak untuk berjualan. Indikasi jaringan serupa bahkan pernah ditemukan tahun lalu. Meski berhasil ditangani, faktor ekonomi keluarga membuat sebagian anak kembali turun ke jalan.

“Peran keluarga menjadi kunci. Kalau kondisi ekonomi mereka baik, tentu anak tidak sampai dijadikan anak jalanan,” ujarnya.

Sebagai solusi jangka panjang, Dinsos Balikpapan menitikberatkan pada peningkatan kesejahteraan keluarga. Program yang dijalankan meliputi pelatihan keterampilan, dukungan modal usaha, hingga bantuan sosial.

Bahkan dalam waktu dekat, pemerintah provinsi menyiapkan program bantuan ekonomi kreatif (Ekraf) untuk keluarga rentan.

“Kami ingin membantu agar ekonomi keluarga lebih baik. Kalau kebutuhan keluarga tercukupi, anak-anak bisa kembali ke sekolah dan tidak lagi turun ke jalan,” pungkasnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here