Dinas Pendidikan Balikpapan Fokus pada Digitalisasi Pendidikan

0
4

Foto: Irfan Taufik Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Balikpapan.

Balikpapan,Penasatu.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan kini berfokus menciptakan paradigma baru dalam dunia pendidikan, dengan penekanan pada digitalisasi sebagai prioritas utama.

“Selama dua tahun terakhir, fokus kami adalah di bidang digitalisasi pendidikan,” ujar Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, saat ditemui di Balai Kota pada Senin (30/9).

Dalam upaya membangun paradigma tersebut, Irfan menyampaikan bahwa Disdikbud Balikpapan telah menjalin kerja sama dengan platform teknologi pendidikan terkemuka seperti Google dan Kelas Pintar.

“Google menjadi andalan kami dengan program sekolah rujukan yang terintegrasi dengan layanan mereka,” ungkap Irfan.

Sementara itu, Kelas Pintar telah diimplementasikan di seluruh sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Balikpapan. Untuk jenjang pendidikan lebih tinggi, lanjutnya, berada di bawah wewenang Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur.

Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa dengan adanya program digitalisasi ini, proses pembelajaran di Balikpapan kini memanfaatkan berbagai teknologi, seperti smart TV, laptop, dan perangkat lainnya. Hal ini membantu tenaga pengajar dalam menyampaikan materi pelajaran secara lebih efektif.

“Teknologi ini membuat pembelajaran lebih konkret. Guru dan siswa dapat lebih mudah memahami seluruh mata pelajaran,” tambahnya.

Menurut Irfan, salah satu keunggulan dari digitalisasi adalah kemampuan siswa untuk langsung melihat visual yang relevan dengan materi pelajaran.

“Misalnya, saat mengajarkan tentang kuda. Banyak anak mungkin belum pernah melihat kuda secara langsung, tapi dengan digitalisasi, mereka bisa melihat gambar yang bergerak, memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata,” jelasnya.

Kedua program ini, lanjut Irfan, menjadi bagian integral dari implementasi kurikulum merdeka belajar, yang memungkinkan fleksibilitas dalam proses pembelajaran.

“Dengan digitalisasi, siswa bisa belajar kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan prinsip kurikulum merdeka,” kata Irfan.

Selain itu, kerja sama ini juga memudahkan para guru dalam menyusun modul ajar. Platform yang disediakan, seperti Kelas Pintar, sudah memiliki modul siap pakai, sehingga guru hanya perlu memilih materi yang sesuai.

“Dulu, guru sering kesulitan membuat modul secara manual. Sekarang, semuanya sudah terintegrasi dalam sistem digital,” paparnya.

Irfan memastikan bahwa program-program ini akan terus berjalan meski Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, sedang menjalani masa cuti kampanye.

“Program-program ini sudah direncanakan untuk jangka panjang dan akan terus berlanjut tanpa perubahan kebijakan,” tegasnya.

Dengan transformasi digital ini, Balikpapan semakin memantapkan diri dalam mengimplementasikan teknologi di sektor pendidikan, sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di era digital.(ADV)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here