Foto: Taufik Qul Rahman Anggota Komisi II DPRD kota Balikpapan.
Balikpapan, Penasatu.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kota Balikpapan menyoroti persoalan kelangkaan BBM jenis pertalite. Warga kota Balikpapan terpaksa mengantri panjang untuk mendapatkan jatah pertalite di beberapa SPBU yang sampai saat ini belum diketahui penyebabnya, karena persediaannya kosong atau memang ada kendala lainnya.
Pasalnya, dengan antrinya kendaraan di beberapa ruas jalan dimana ada SPBU di Balikpapan maka arus lalu lintas menjadi macet. Dan ini mendapat sorotan Anggota Komisi II DPRD kota Balikpapan Taufik Qul Rahman.
“Saya ini termasuk korban, kemarin mau ke Samarinda ada acara pernikahan keluarga, saya antri di kilo 4 ternyata kami harus terpaksa membeli yang mahal yakni Pertamax, karena pertalite tidak ada,” ucap Taufik saat ditemui awak media, Rabu (18/10/2023).
Dirinya mensinyalir, kondisi ini merupakan strategi dari pemerintah untuk menghapuskan pertalite.
“Hal ini merupakan salah satu strateginya. Jadi mau tidak mau warga harus membeli pertamax,” akunya.
Dengan kondisi ini, dirinya sebagai anggota DPRD Balikpapan mempertanyakan sikap dari pemerintah kota dalam menyikapi persoalan ini. Apalagi posisi kota Balikpapan sebagai beranda sekaligus penyangga IKN.
“Ditambah jumlah penduduk yang ada di Balikpapan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan,” imbuhnya.
Lanjutnya, dengan kondisi yang ada saat ini, dirinya menilai bahwa kota Balikpapan belum siap ditambah dengan sejumlah persoalan yang ada, antaranya menyangkut keberadaan sejumlah pembangunan infrastruktur.
“Kondisi yang terjadi di Balikpapan ini cukup membingungkan, hal ini tentunya menuntut sikap dari kepala daerah untuk memerintahkan kepada Dinas Perdagangan untuk menuntaskan persoalan ini,” pungkasnya.(a/e)