Penasatu.com, Balikpapan – Sebenarnya tidak ada perbedaan kemampuan yang mencolok antara tenaga kerja (Naker) lokal dan tenaga kerja dari luar daerah. Hanya kesempatan dan peluang yang kadang membuat seorang Naker lokal kalah bersaing.
“Kualitas masyarakat di Kota Balikpapan sebetulnya tidak kalah dengan pekerja dari luar daerah, namun masih tetinggal dari segi pengalaman, apalagi mereka yang baru lulus sekolah atau kuliah,” kata Iwan Wahyudi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan dari daerah pemilihan (Dapil) Balikpapa Utara, beberapa waktu lalu.
Disebutkannya, dengan begitu maraknya perusahaan yang beroperasi di kawasan Kariangau, Balikpapan Barat (Balbar) seharusnya akan menyerap banyak tenaga kerja bagi masyarakat sekitar.
Perusaahan-perusahan yang berada dan beroperasi di Balikpapan, seharusnya lebih condong memberdayakan penduduk/masyarakat sekitar di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Setidaknya perusahaan tersebut sudah memberikan kontribusi tidak hanya pada daerah setempat melainkan juga dapat meningkatkan perekonomian baik masyarakatnya dan juga Kota Balikpapan itu sendiri.
“Tentunya saya harapkan perusahaan yang bergerak di daerah ini (Kariangau.red), lebih memaksimalkan perekrutan tenaga kerjanya dari penduduk sekitar. Jangan sampai mereka hanya jadi penonton di rumah sendiri,” tegas Iwan Wahyudi.
Hal ini yang menyebabkan masih banyaknya perusahan yang menolak tenaga kerja lokal yang minim skill dan pengalaman.
Maka dari itu, ke depan pihak terkait yaitu Dinas Ketenagakerjaan harus meningkatkan pelatihan bagi masyarakat lokal agar tidak ada lagi kesenjangan dengan tenaga dari daerah lain.
Disnaker juga harus secara aktif mendatangi perusahaan-perusahaan yang ada di kota ini, dan meminta kepada perusahaan agar transparan dalam perekrutan pekerja dan mempermudah pekerja lokal dalam mencari pekerjaan.
“Kalau perlu Disnaker mewajibkan perusahaan untuk membuka pelatihan bagi tenaga kerja lokal yang minim skill dan pengalaman, karena secara tidak langsung perusahaan juga ikut berkontribusi dalam peningkatan Sumber Daya Manusia di Daerah (SDM),” imbaunya.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS
