Foto, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang.(Istimewa)
SAMARINDA, Langkah Pemprov Kaltim dalam menjaga stok minyak goreng dan stabilitas harga bahan pangan mendapat apresiasi Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltim Veridiana Huraq Wang.
“Kebijakan dari pemerintah sudah cukup baik. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur sigap mengantisipas masalah ini,” kata Veridiana Huraq Wang memuji kinerja Pemprov Kaltim pada Dialog Publika TVRI Kaltim, Rabu (2/3/2022). Narasumber Dialog Publika lainnya adalah Kepala Disperindagkop dan UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor dan Kepala Kanwil V KPPU Balikpapan Manaek SM Pasaribu.
Veridiana mengungkapkan, pihaknya intensif berkoordinasi dengan Disperindagkop dan UKM Kaltim. Stok minyak goreng dilaporkan masih cukup hingga beberapa bulan ke depan. Karena itu masyarakat diminta tidak panik, tetap berbelanja sesuai kebutuhan.
Politikus kelahiran Muara Muntai ini juga mengapresiasi keseriusan Disperindagkop dan UKM Kaltim yang telah menyiapkan layanan hotline di nomor 081258722124 dan email [email protected] agar masyarakat bisa segera memberi laporan jika menemukan toko atau pedagang menjual tidak sesuai kebijakan satu harga pemerintah Rp 14.000 per kilogram untuk minyak goreng kemasan premium.
“Jadi dari laporan-laporan masyarakat itu kita bisa cepat lakukan monitoring lapangan agar segera bisa ditindak jika ada penyimpangan,” kata Veridiana.
Kepada perusahaan media massa Veridiana juga mengajak untuk bersama-sama menjaga ketenangan daerah dengan tidak menyiarkan pemberitaan-pemberitaan yang justru bisa membuat masyarakat menjadi was-was dan lalu menyebabkan panic buying. Media diharapkan bisa bersama pemerintah untuk menciptakan ketenangan dan bukan hanya memburu sensasi.
Menurutnya, edukasi terkait transparansi ketersediaan stok penting juga disampaikan melalui berbagai saluran media termasuk juga media sosial demi memberikan rasa tenang bagi masyarakat. Apalagi, dalam beberapa hari ini stok minyak goreng akan tiba lagi di Kaltim sekitar 1 juta liter. Saat ini stok tersedia sekitar 1,6 juta liter dan cukup hingga 50 hari ke depan.
“Mari bersama memberikan edukasi. Ngapain saya menumpuk minyak goreng, toh stoknya ada terus,” ajaknya.
Dia juga mengimbau masyarakat agar bijak bermedia sosial.
“Masyarakat kita kadang suka berita yang hot. Baru sekali ke toko barangnya tidak ada, sudah dihebohkan. Padahal besoknya barang sudah ada. Mungkin karena proses waktu saja,” tukas Veridiana.
Namun demikian, dia tetap meminta agar pemerintah bersama aparat terkait bisa terus mengintensifkan monitoring agar ketersediaan minyak goreng benar-benar aman di tengah masyarakat. (*/adpimprov kaltim)