Teks foto, Wakil Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Siswanto Budi Utomo.
Penasatu.com, Balikpapan — Komisi II DPRD Kota Balikpapan mendorong Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) untuk segera menerapkan sistem pembayaran non tunai berbasis QRIS di kawasan wisata Pantai Segara Sari Manggar.
Langkah ini dinilai penting sebagai bagian dari upaya mencegah kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Siswanto Budi Utomo, menegaskan bahwa penggunaan transaksi digital seperti QRIS mampu menciptakan sistem yang lebih transparan dan akuntabel dalam pengelolaan retribusi wisata.
“Kami mendorong sistem pembayaran masuk Pantai Manggar menggunakan QRIS agar pengelolaan retribusinya lebih tertib dan mengurangi potensi kebocoran PAD,” ujar Siswanto saat ditemui di kantor DPRD Balikpapan, Senin (7/7/2025).
Menurutnya, sistem manual yang masih digunakan saat ini memiliki celah yang cukup besar bagi kebocoran pendapatan. Dengan digitalisasi, seluruh transaksi akan tercatat secara otomatis dan lebih mudah diawasi.
“Kalau masih manual, sangat rawan tidak terpantau. Kita ingin semuanya tercatat, dan bisa diaudit dengan jelas,” tegasnya.
Politisi Gerindra inipun mengungkapkan, Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelumnya, Komisi II telah mengusulkan agar Disparpora Balikpapan menerapkan sistem pembayaran digital untuk masuk kekawasan Pantai Manggar.
Mengingat, pembayaran digital saat ini sudah dikenal luas oleh masyarakat dan penggunaannya pun lebih mudah.
Tak hanya untuk mengamankan PAD, Siswanto juga menyebut bahwa penerapan pembayaran digital salah satunya QRIS bisa menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan, terutama generasi muda yang lebih akrab dengan transaksi digital.
“Wisata yang modern itu bukan hanya bersih dan indah, tapi juga praktis. Kalau bisa bayar pakai HP, itu lebih nyaman bagi pengunjung,” terangnya.
“Tapi kita akan bahas lagi dengan Disparpora mengenai sistem pembayaran digital ini, pastinya kita berupaya mencegah kebocoran PAD salah satunya dari sektor pariwisata,” pungkas Siswanto. (*/adv)