Cairan Hitam Timbulkan Bau tak Sedap,Lurah Margasari Dorong KPI untuk Penanganan Selanjutnya

0
311

Foto: Lurah Margasari, Hendra Jaya Prawira.

Balikpapan,penasatu.com – Terkait dugaan pencemaran lingkungan akibat tumpahan minyak di kawasan Mangrove Margasari hingga mengaliri saluran air di deket Bundaran Karang Anyar, Kecamatan Balikpapan Barat, pada Jumat (24/5/2024) lalu, Lurah Margasari, Hendra Jaya Prawira pun angkat bicara.

Hendra sapaan karibnya mengatakan, bahwa setelah melakukan koordinasi dengan pihak PT Kilang Pertamina Indonesia (KPI) unit Balikpapan selama dua hari belakangan ini terkait penanganan dugaan limbah tersebut, ia mengaku selanjutnya berkomunikasi mengenai dampak yang terjadi kepada masyarakat dan mangrove.

“Siang ini saya akan bertemu pihak Pertamina untuk meminta penanganan seperti apa yang akan dilakukan selanjutnya,” aku Hendra saat ditemui media waktu menghadiri acara pelantikan anggota PPS di Hotel Jatra, Minggu (26/5/2024).

Hingga sekarang, ungkap Hendra, masyarakat sekitar belum ada yang mengalami gangguan kesehatan akibat cairan minyak tersebut. Namun, ada beberapa masyarakat yang mengeluhkan mengenai bau yang tidak sedap.

“Kami buka posko pengaduan di lingkungan kami, dan alhamdulillah belum ada yang mengeluhkan gangguan kesehatan. Hanya saja, ada warga yang mengeluhkan bau tak sedap,” bebernya.

Sejauh ini, pihaknya dan KPI tengah menyiapkan tenaga medis untuk berjaga-jaga akan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. Pun begitu, vitamin juga disiapkan untuk warga yang dikhawatirkan mengalami gangguan kesehatan.

“Jadi kalau ada masyarakat yang merasakan gangguan kesehatan, bisa langsung datang ke posko,” pintanya.

Hendra menjelaskan, dari awal kejadian, langkah yang diambil adalah berfokus tentang bagaimana agar cairan hitam itu hilang terlebih dahulu.

Menurutnya, penanganan yang dilakukan KPI masih terkesan manual, sehingga ia mendorong agar adanya langkah masif untuk solusi efektif.

“Kemarin itu kan ditangani masih manual seperti disiram-siram begitu, nah kami minta penanganan yang lebih masif. Dan akhirnya sekitar 30 warga juga ikut membantu menggunakan kapal hingga ke kolong-kolong rumah untuk melalukan penyemprotan dengan bahan kimia yang dapat memecah minyak-minyak itu. Alhamdulillah sudah mulai berkurang penyebarannya,” ucapnya.

Ya, meski sejauh ini dugaan penyebaran limbah tersebut dinilai mulai berkurang, akan tetapi bau menyengat masih mengganggu.

“Ini yang kami minta pertanggungjawaban kepada Pertamina untuk bagaimana solusi selanjutnya,” pungkasnya.(e/a)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here