Bunda PAUD Balikpapan Luncurkan Buku Anak “Aku Cinta Balikpapan” di Momen Hardiknas 2025

0
3

Teks: Bunda PAUD Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud saat menyerahkan Buku “Aku Cinta Balikpapan” kepada Wali Kota Balikpapan, H.Rahmad Mas’ud, SE.,ME di momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.

Penasatu.com, Balikpapan – Sebuah hasil karya sederhana namun bermakna persembahkan Bunda PAUD Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud, di momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025.

Di sela-sela upacara yang berlangsung di halaman Balai Kota Balikpapan, Jumat (2/5/2025). Istri orang nomor satu di kota Balikpapan ini secara resmi meluncurkan buku anak berjudul “Aku Cinta Balikpapan”.

Ia mengungkapkan ide penyusunan buku muncul dari rasa cintanya pada membaca, sekaligus dorongan untuk memperkenalkan identitas lokal kepada anak sejak dini.

Diakui dirinya, menyusun buku setebal 36 halaman itu tidaklah mudah, butuh waktu hampir satu tahun untuk menyusun isi yang faktual, terverifikasi, dan tetap menarik bagi anak-anak.

Buku bergambar itu hadir penuh warna dan dikemas dengan bahasa serta ilustrasi yang ramah anak, sehingga anak-anak mudah memahami dan tetarik untuk membaca.

Tak sekadar bacaan, buku ini merupakan ajakan bagi anak-anak Balikpapan untuk mengenal kota mereka lebih dekat dari sejarah, ikon daerah, hingga bangunan-bangunan penting yang membentuk identitas kota.

“Buku ini sebagai media edukasi untuk anak-anak usia dini untuk mengenalkan sejarah, kearifan lokal, dan ikon-ikon kota yang ada di seluruh kota Balikpapan,” ungkapnya.

“Kita cetak sebanyak 15.000 eksemplar dan akan dibagikan gratis ke seluruh lembaga PAUD dan TK di enam kecamatan,” sambungnya.

Nurlena mengungkapkan awal mula inspirasi buku itu mucul dibenaknya. Dimana saat itu ia melihat banyak kota lain yang sudah punya buku anak tentang daerah mereka.

Dari situlah inisiatif itu muncul, anak-anak Balikpapan juga harus punya buku yang bisa membuat mereka mengenang masa kecilnya dengan sejarah dan wajah kota mereka sendiri.

Ditegaskan dirinya, bahwa tidak ada cerita fiktif di dalam isi buku yang dibuatnya. Setiap halaman menggambarkan tempat nyata yang bisa dilihat dan dikunjungi langsung oleh pembaca kecil.

“Setiap cerita di dalamnya adalah nyata dan ada di Balikpapan. Ini penting agar mereka tidak hanya membayangkan, tetapi bisa melihat langsung tempat-tempat tersebut dan merasa dekat dengannya,” katanya.

Nurlena berharap buku ini bisa menjadi bagian dari peningkatan literasi usia dini dan penguatan karakter anak melalui pendekatan berbasis lokal.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here