BALIKPAPAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan resmi menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) hingga batas yang belum bisa ditentukan.
Hal tersebut disampaikan langsung Walikota Balikpapan HM Rizal Effendi melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Balikpapan Muhaimin MT disela kegiatan pengawasan dalam pemberlakuan rapid tes antigen bagi penumpang yang masuk di Balikpapan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpalan Selatan, Senin (4/1/2021).
Muhaimin menuturkan, penundaan dilakukan sesuai dengan keputusan yang diambil melihat perkembangan penularan covid-19 yang semakin meningkat di Balikpapan.
Bahkan, penundaan juga sesuai dengan masukan yang diberikan para petugas kesehatan tenaga pendidik dan orang tua murid.
“Saya paham betul permasalahan yang dialami orangtua murid, tentu pembelajaran daring tidaklah mudah. Tapi untuk sementara waktu ini merupakan cara terbaik agar anak-anak dan tenaga pendidik terhindar dari penyebaran covid-19,”ujar Muhaimin.
Langkah untuk menunda PTM juga mendapatkan respon positif dari Budiono anggota Komisi IV DPRD Balikpapan.
Menurutnya, melihat situasi sekarang ini tentu PTM belum bisa dilaksanakan di Balikpapan. Meskipun pemkot sudah melakukan simulasi dibeberapa sekolah terkait PTM serta penerapan protokol kesehatannya.
Tentu ini menjadi perhatian serius dan harus dievaluasi kembali. Pasalnya tingkat penyebaran covid-19 di Balikpapan yang terus bertambah pastinya orangtua merasa khawatir jika PTM tetap dilaksanakan.
Budiono menilai, keputusan untuk menunda PTM merupakan langkah yang tepat yang dilakukan pemkot melihat kondisi saat ini.
Disamping itu, Budiono meminta agar orang tua untuk bisa bersabar menunggu waktu yang tepat untuk pelaksanaa PTM. Sehingga untuk saat ini anak-anak murid hanya bisa melakukan pembelajaran secara daring.(*)