Teks: Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali
Penasatu.com, Balikpapan – Cuaca panas ekstrem yang melanda Balikpapan dalam dua pekan terakhir membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan angkat bicara.
Masyarakat diimbau tetap waspada dab peka terhadap potensi kebakaran yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja.
Kepala BPBD Balikpapan, Usman Ali saat diwawancarai awak media, Jumat (23/5/2025) mengakui bahwa meskipun terjadi penyesuaian anggaran, upaya pencegahan kebakaran tetap berjalan.
Program edukasi dan antisipasi tetap dilaksanakan, terutama di sekolah-sekolah dan lingkungan warga yang mengajukan permintaan.
“Anggaran memang berkurang, tapi bukan berarti program berhenti. Kami tetap jalankan kegiatan di sekolah maupun permukiman, tentunya sesuai permintaan,” ujarnya.
Terkait pengadaan dan distribusi Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Usman menegaskan bahwa semua tetap mengikuti prosedur resmi.
Warga yang membutuhkan APAR tidak bisa langsung menerima, melainkan harus mengajukan permohonan secara bertahap dari kelurahan hingga ke BPBD.
“APAR itu harus diusulkan dulu oleh masyarakat ke kelurahan. Nanti baru diteruskan ke kami untuk masuk ke dalam program,” jelasnya.
“Nantinya data-data dari wilayah yang mengusulkan akan kita kumpulkan tahun ini, dan pelaksanaan distribusinya dijadwalkan pada tahun 2025,” sambungnya.
Selanjutnya, usulan yang masuk akan dikumpulkan dan direncanakan untuk pengadaan dalam program Himpunan Pengelola dan Pemanfaat APAR (HIPAA).
Rencana distribusi, kata Usman, akan dilakukan pada tahun anggaran berikutnya setelah data dari berbagai wilayah dikompilasi.
“Data usulan kita kumpulkan di tahun ini, dan penyalurannya dijadwalkan untuk tahun 2025,” tambahnya.
Pihaknya juga memastikan akan terus memberikan perhatian kepada masyarakat yang menjadi korban kebakaran, termasuk mereka yang kehilangan aset atau lahan.
Pemerintah kota (Pemkot) juga menggandeng pihak swasta untuk ikut berperan aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana.
“Kami berharap sinergi dari semua pihak, baik warga maupun perusahaan agar penanganan kebakaran bisa lebih optimal,” tutup Usman.(*/adv)