foto, istimewa
Denpasar, penasatu.com – Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Nasional Republic of Korea, Park Byeong-Seug. Dalam kesempatan tersebut, Puan mendapat cendera mata album lagu boyband ternama Bangtan Sonyeondan (BTS) dari ketua parlemen Korea itu.
Pertemuan bilateral digelar di sela-sela 144th Assembly of the Inter Parliamentary Union (IPU) di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Selasa (22/3/2022). Di awal pertemuan, Puan menyampaikan apresiasi atas kehadiran Park Byeong-Seug di IPU ke-144.
“Sekaligus saya juga ucapkan selamat atas terpilihnya presiden baru Republic of Korea. Saya percaya Yang Mulia Bapak Yoon Suk Yeol akan dapat semakin memperkuat hubungan dengan Indonesia,” ujar Puan dalam pertemuan.
Pertemuan pimpinan parlemen kedua negara sahabat tersebut membicarakan mengenai hubungan bilateral Indonesia dan Korea yang diawali sejak tahun 1986. Saat ini, Indonesia dan Korea meerupakan Special Strategic Partnership.
Tahun lalu, Indonesia dan Korea telah menyepakati Plan of Action for the Implementation of the Special Strategic Partnership between the Republic of Indonesia and the Republic of Korea (2021-2025). Kemudian di tahun 2020, kedua negara juga menyepakati perjanjian Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) untuk memaksimalkan potensi ekonomi.
“Terima kasih bahwa Korea Selatan telah meratifikasi IK-CEPA pada Juni 2021, dan kami di DPR pada 13 Desember 2021 telah menyetujui ratifikasi melalui undang-undan. Kami mengajak kesepakatan tersebut bermanfaat bagi pemulihan ekonomi kedua negara,” ucap Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai ketua DPR ini pun mengajak Korea Selatan untuk meningkatkan kerja sama di bidang kesehatan, transformasi digital, keuangan digital. Selain itu juga, kata Puan, kerja sama dalam mengatasi disrupsi pada rantai pasok global.
“Kita perlu menjajaki kesempatan untuk turut memperdalam kerja sama green economy, ketahanan lingkungan di dalam konteks perubahan iklim, ekonomi hijau, EBT(energi baru terbarukan), kesetaraan gender, dan penanganan Covid-19,” sebutnya.
Bagi Korea, Indonesia merupakan satu dari empat negara yang memiliki special strategic partnership di bidang ekonomi. Angka perdagangan bilateral juga semakin meningkat dan pada tahun 2021 naik sebesar 37,8% dari tahun sebelumnya.
“Kami berharap Korea bisa meningkatkan investasinya di Indonesia,” ucap Puan.
Di akhir pertemuan, Puan dan Park Byeong-Seug melakukan penukaran cendera mata. Kepada Puan, Ketua Parlemen Korea Selatan memberikan set album musik BTS ‘Map of the Soul:7’.
“Album BTS ini menjadi salah satu diplomasi budaya kami,” kata Park Byeong-Seug kepada Puan.
Puan pun berterima kasih atas cendera mata album musik ikon budaya pop Korea Selatan itu. Salah satu isi set album itu adalah postcard bertanda tangan personel BTS.
“Terima kasih, thank you, kamsahamnida,” ucap Puan kepada Park Byeong-Seug.
Mantan Menko PMK ini pun mengaku cukup terkejut dengan pemberian cendera mata Korea Selatan. Puan memuji langkah Korea Selatan yang mengedepankan diplomasi kebudayaan.
“Biasanya kalau pertemuan bilateral urusannya politik-politik terus. Kalau ada tukar suvenir, itu kalau nggak plakat kantor gedung masing-masing atau buku dan lain-lain, ternyata wah suprise, dari Korea Selatan saya dapatnya CD BTS,” tuturnya usai pertemuan.
Puan mengatakan, pertemuan bilateral dengan Korea Selatan juga turut membahas rencana pemindahan ibu kota negara (IKN). Korea Selatan sendiri memindahkan ibu kota administrasi ke Sejong yang memiliki jarak 120 km dari Seoul.
“Korea siap memfasilitasi kajian-kajian terkait perpindahan ibu kota. Bapak Ketua Parlemen mengundang kami untuk datang dan menyatakan akan menyiapkan data kajian perpindahan ibu kota jika dibutuhkan,” ungkap Puan.
Beberapa delegasi parlemen di IPU pun disebut banyak yang menyampaikan pengalaman mereka saat melakukan pemindahan ibu kota. Seperti salah satunya adalah Mesir, yang juga bertukar pengalaman ketika Ketua Parlemennya melakukan pertemuan bilateral dengan Puan.
“Mereka sampaikan kita bisa bertukar pikiran, bertukar pengalaman bagaimana kemudian cara mereka memindahkan ibu kota, termasuk pemindahan tempat-tempat pemerintah dan lembaga,” terang cucu Proklamator RI Bung Karno tersebut.
“Saya bisa menangkap mereka berusaha mengatakan bahwa dalam suatu pemindahan ibu kota negara itu harus dilakukan dengan strategi dan mapping yang cukup kuat serta dengan dukungan politik menyeluruh sehingga pembangunan tak hanya bisa dilakukan secara cepat namun harus juga berkesinambungan,” sambung Puan.
Sementara itu, Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Irine Yusiana Roba Putro yang mendampingi Puan dalam pertemuan mengatakan, parlemen Korea Selatan juga memberi apresiasi atas bantuan pupuk urea dari Indonesia saat mereka kekurangan beberapa waktu lalu.
“Mereka meminta untuk membuat MoU critical mineral terkait global supply chain (rantai pasokan global),” ujar Irine.
“Korea juga merasa senang karena Indonesia punya iklim investasi yang sehat makanya mereka investasi besar-besaran di Indonesia karena menganggap Indonesia aman untuk investasi,” imbuh anggota Komisi I DPR itu.(*)