Teks: Baslan Naibaho wartawan dari media MitraTribrataNews saat berada di Polres Dairi, Sumut.
Penasatu.com, Sumut-Kasus pengancaman terhadap wartawan MitraTribrataNews, Baslan Naibaho, yang dilaporkan pada Jumat, 25 Oktober 2024, hingga kini belum menunjukkan perkembangan berarti. Laporan tersebut terkait ancaman melalui pesan WhatsApp yang diduga dilakukan oleh pelaku illegal logging berinisial IG
Kronologi Laporan
Baslan Naibaho melaporkan ancaman tersebut ke Polres Dairi pada 25 Oktober 2024. Meski telah berjalan lebih dari tiga bulan, hingga kini belum ada tanggapan atau tindakan lanjutan dari pihak Polres Dairi. Wartawan lain yang mengikuti perkembangan kasus ini mulai mempertanyakan lambannya proses penanganan.
Baslan mengaku berulang kali mencoba menghubungi penyidik Aipda A. Sinaga, SH, yang menangani laporannya, namun belum mendapat hasil. “Saat saya datang ke Polres Dairi untuk menemui penyidik pada Jumat, 17 Januari 2025, ruangannya kosong dan terkunci,” ujar Baslan.
Upaya Komunikasi dengan Polres Dairi
Baslan juga mencoba menghubungi Humas Polres Dairi untuk mendapatkan nomor Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo, namun belum berhasil. Ia mengungkapkan rasa kecewa atas lambannya penanganan laporan yang terkait dengan keselamatan dirinya.
Dugaan Ada Perlindungan terhadap Pelaku
Baslan menduga adanya pihak yang melindungi IG, pelaku yang diduga terlibat dalam kasus illegal logging. Dugaan ini semakin menguat karena pelaku masih bebas berkeliaran meski telah dilaporkan.
Harapan Baslan Naibaho
Dalam pesannya, Baslan berharap dapat berkomunikasi langsung dengan Kapolres Dairi untuk membahas perkembangan kasus ini. Ia juga mengajukan permohonan kepada Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Fetbrianto, serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk meninjau kinerja Polres Dairi.
“Saya juga memohon perhatian dari Presiden RI Prabowo Subianto agar memperhatikan dan meninjau kembali kinerja institusi kepolisian, khususnya di Kabupaten Dairi,” tulis Baslan kepada Penasatu.com.
Saat media ini meminta konfirmasi melalui WhatsApp dari salah satu penyidik tidak ada jawaban.
Kesimpulan
Kasus ini menjadi perhatian publik dan menggarisbawahi pentingnya transparansi serta tanggung jawab institusi kepolisian dalam menangani laporan masyarakat, terutama yang terkait dengan ancaman terhadap keselamatan jiwa. Masyarakat berharap adanya langkah tegas dari pihak berwenang untuk menyelesaikan kasus ini.
Roy | Penasatu.com