Balikpapan, Penasatu.com – Banjir yang menggenang rumah warga di kawasan Perumahan Griya Permata Asri (GPA) yang terletak di RT 52, kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan masih belum juga surut padahal sudah sepekan ini hujan tak pernah turun lagi.
Pasalnya, genangan air yang ada di kawasan ini akan surut setelah beberapa jam usai hujan tururn, namun kali ini justru sangat berbeda. Karena sudah sepekan ini genangan air tidak surut bahkan makin meninggi.
Kepada awak media, Herry salah satu warga mengatakan, biasanya genangan air akan langsung hilang setelah beberapa jam selesai hujan. Namun ini sudah seminggu jangankan airnya berkurang, ini malah tambah tinggi.
“Ini dari Selasa (20/6/2023) lalu mas,” ucapnya kepada wartawan saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (26/6/2023).
Bahkan air yang awalnya berwarna bening kini berubah warna menjadi hitam. Genangan itu pun tidak surut karena saluran drainase yang tertimbun tanah akibat pengupasan lahan.
“Kemungkinan saluran drainase di tempat kami tertutup karena ada proyek di belakang,” terangnya.
Dikatakan, bahwa pertemuan sudah dilakukan dengan perwakilan proyek yang berada di i belakang lingkungannya. Namun dirinya mengaku tidak mengetahui hasilnya.
“Yang saya harapkan lingkungan kami bisa kering, itu aja mas,” tegasnya.
Sementara, Ketua RT 52, Tati Dewi menambahkan, saat ini yang terdampak ada tujuh rumah. Awalnya ada enam rumah, namun dikarenakan air semakin tinggi, sehingga air masuk di bagian rumah warga yang satunya.
“Totalnya ada belasan jiwa aktivitasnya terganggu, akibat genangan dan tak sedikit warga yang mengungsi,” aku nya.
Ia memaparkan, hasil pertemuan dengan perwakilan pekerja proyek yang kabarnya menggeluti bidang properti, akan diwacanakan pembuatan bozem.
“Tapi itu pasti lama, yang paling penting itu kan ini dulu, kering,” ujarnya
Sebelumnya, air mengalir menuju drainase yang ada di belakang perumahan, namun drainase diduga tertutup oleh timbunan tanah. Bahkan dari Pemerintah Kota Balikpapan sudah melakukan peninjauan, namun hingga detik ini belum ada tindak lanjut.
“Sudah turun tangan (Pemkot), tapi masih nunggu tembusan dari dinas PU untuk galian parit,” paparnya.
Ia pun meminta kepada pemerintah untuk bisa ditindaklanjuti hari ini juga (26/6), karena ini bisa menjadi sumber penyakit lantaran airnya yang kotor.
“Ini saja warga ada yang sakit, ada tiga anak sakit panas,” tuturnya. (*)