Komisi III saat sidak di Pandansari
PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Beralasan minimnya armada pengangkut menyebabkan terbengkalainya sampah di kawasan Pandansari, Balikpapan Barat
Rombongan Komisi III DPRD Kota Balikpapan terpaksa harus sedikit menahan rasa yang kurang nyaman saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Pandansari, tepatnya di area penampungan sampah sementara yang berada di belakang pasar, Senin (25/11/2019) kemarin.
Kabid (Kepala Bidang) Kebersihan DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Balikpapan Subardiyono menjelaskan, penumpukan sampah merupakan akibat dari minimnya ketersediaan armada dalam pengangkutan sampah.
“Saat ini armada yang beroperasi sebanyak tiga unit, kemudian di lapangan juga terkendala supir yang juga kurang,” tuturnya, “seandainya ada enam unit, penumpukan sampah diyakini tidak akan kembali terjadi, karena jika memang diadakan keberadaan 6 unit armada, akan dioperasikan tiga unit di siang hari dan tiga unit malam hari.”
Menyikapi hal tersebut, Ketua Komisi III Alwi Al Qadri menilai, penumpukan sampah seharusnya tidak boleh terjadi karena aroma bau yang ditimbulkan membuat warga sekita yang berada di lokasi terganggu dan bisa menyebabkan gangguan penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan gangguan kesehatan lainnya bagi warga setempat.
Maka dari itu, kedatangan dirinya bersama rekan di Komisi III DPRD Balikpapan ingin mengetahui permasalahan apa yang ada di lapangan.
Ternyata, armada yang digunakan didalam pengangkutan sampah sangat kurang, hanya tiga unit dan harus ditambah.
Selain itu juga, harus ada penambahan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk armada, karena armada yang ada saat ini bekerja siang dan malam.
“Kami komisi III sudah melihat langsung dan juga sudah mendapatkan keterangan dari pak Subardiyono mengenai mengapa sampai terjadi penumpukan sampah. Ya, armada dan supirnya memang harus ditambah,” tegas Alwi.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS/penasatu.com