Teks. Zulkifli, Asisten Tata Pemerintahan Kota Balikpapan.
Balikpapan, penasatu.com – Pasca penertiban Fasum-Fasos Pasar Pandansari yang dieksekusi selama 23-25 Juli 2024 oleh personel gabungan yang diinisiasi Satpol PP dan Dinas Perdagangan dibackup TNI-Polri, mendapat apresiasi dari Asisten Tata Pemerintahan Kota Balikpapan, Zulkifli.
Ya, mantan Kepala Satpol PP Balikpapan ini sangat mendukung aksi eksekusi tim gabungan yang dengan tegas menyapu bersih para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang telah melanggar dengan berjualan di atas Fasum-Fasos Pasar Pandansari. Begitupun, upaya guna mengembalikan kembali para pedagang untuk berdagang di dalam gedung.
Untuk diketahui, pasca penertiban Fasum-Fasos Pasar Pandansari yang diinisiasi Satpol PP Balikpapan dan Dinas Perdagangan Balikpapan dibackup TNI-Polri, akan dilanjutkan pengawasan.
Adapun penjagaan/pengawasan, akan dilakukan hingga akhir Desember 2024. Dan tim terpadu mendirikan dua posko penjagaan sebagai tujuan untuk mengantispasi para PKL yang berulah kembali berjualan di Fasum-Fasos Pasar Pandansari.
“Penertiban ini sangat baik, sehingga kita perlu menjaga sampai akhir tahun ini. Kemudian dievaluasi kembali,” ujar Zulkifli saat ditemui media di Hotel Grand Senyiur, Kamis (25/7/2025).
Pasca penertiban yang berakhir 25 Juli, Zul sapaan karibnya sebenarnya berharap agar para pedagang memiliki kesadaran masing-masing, sehingga patuh pada peraturan dan tak kembali mengulang kesahalan yang sama, yakni berjualan di atas Fasum-Fasos.
“Maunya kita kan sebenarnya setelah penertiban itu tidak perlu dijaga lagi Sehingga diharapkan para pedagang/masyarakat bisa mandiri dan tertib. Kami sih berharap para pedagang ini bisa tertib dan memiliki kesadaran pada aturan itu,” kata Zul.
Zul mengungkapkan berdasarkan pengalamannya saat memimpin Satpol PP, di mana pada penertiban yang lalu terdapat 300 data para pedagang, namun setelah dikembalikan ke dalam gedung Pasar bertambah menjadi sekitar 700 orang. Sehingga space yang disiapkan di dalam gedung pasar pun jadi berkurang.
“Maksud saya, kalau pedagang mau kompak masuk ke dalam pasar, ya tidak usah membawa pedagang lagi di luar yang tidak memiliki petak dalam gedung Pasar Pandansari,” ucapnya kesal.
“Karena ada informasi, pedagang di dalam ini memanggil lagi teman-temannya yang di luar supaya berjualan lagi. Karena diberi informasi diberikan petak di dalam,” sambungnya.
Kemudian, lanjut Zul, para penjual yang terkena penertiban yang lalu, justru tidak akan tahan jika tidak berjualan dalam sebulan hingga dua bulan ke depan. Nah alih-alih berharap kesadaran pedagang, penjual malah kembali berulah berjualan di area yang dilarang.
Kendati begitu, ia mengaku sudah berpesan ke pihak Satpol PP untuk terus membahas opsi jitu kepada para pedagang yang terkena penertiban, guna mencari solusi antisipasi PKL kambuhan.
“Nah, itu harus dibahas terus solusinya. Karena berdasarkan pengalaman saya setelah ditertibkan, seminggu dua minggu mereka (pedagang, red) tahan tidak berjualan, tapi tidak dengan sebulan ataupun dua bulan. Makanya nanti di Desember ke depan akan dievaluasi lagi,” tegasnya.(*)