PENASATU.COM, BALIKPAPAN – Aksi ratusan massa yang tergabung dalam beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) Balikpapan mencoba berusaha menggeruduk kantor Pertamina Balikpapan, terhenti di pintu V milik Pertamina, dikarenakan banyaknya personil Polri dan TNI yang menjaga akses masuk menuju kantor Pertamina, Senin (9/12/2019).
Hampir satu jam berorasi, akhirnya pimpinan aksi melakukan komunikasi dengan pihak kepolisian sebagai upaya untuk mempertemukan massa yang berdemo dengan pihak Pertamina di kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan.
Disampaikan Ketua Presidium Tim 11 Andin Syamsir, pihaknya sudah menyerahkan 3.016 berkas Tenaga Kerja (Naker) lokal, namun sampai saat ini belum diterima sesuai seperti apa yang diharapkannya dan Tim 11.
Bahkan sampai saat ini data yang diterima Andin hanya sebanyak 21 yang diterima, dan itupun masih dalam proses, setelah melakukan kroscek ke Dinas Ketenagakerjaan, data yang saat ini baru 162 orang yang diterima.
Andin meminta kepada pihak Pertamina, agar menyampaikan setiap bulannya kepada masyarakat Balikpapan tentang jumlah penyerapan naker lokal.
Andin menyangkal, klaim pihak Pertamina yang menyatakan ada 1.600 lebih naker lokal saat ini dipekerjakan. Tapi yang terjadi di lapangan masih banyak pekerja yang didatangkan dari luar.
“Padahal pekerjaan yang dilakukan hanya sebatas mencangkul, dan itupun tidak memerlukan tenaga dari luar, tenaga lokal pun juga bisa, jika hanya sekedar mencangkul,” kesal Andin Syamsir.
Andin menilai, pihak Pertamina saat ini tidak menghargai apa yang disampaikan pemerintah kota, khususnya Ketua DPRD Balikpapan, dimana saat itu, Ketua DPRD Balikpapan meminta kepada Pertamina agar melaporkan berapa jumlah serapan naker lokal di Balikpapan yang sudah diterima bekerja setiap bulannya.
Ditengah upaya mediasi di kantor Pemkot Balikpapan yang dihadiri Asisten I Syaiful Bahri beserta pihak Pertamina, wakil Ketua Presidium Tim 11 Rona Fortuna, sempat meluapkan emosinya dan membanting berkas hasil pertemuan sebelumnya bersama pihak Pertamina.
Menurut Rona, pihak Pertamina seharusnya mendatangkan pihak kontraktor yang merekrut pekerja di proyek perluasan kilang pertamina, seperti, perusahaan Wika, Adhi Karya dan PP, dimana kontraktor tersebut yang merekrut para pekerja yang dari luar daerah.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS/Penasatu.com