Edy Suardy (kopiah hitam) saat bersama Munawar Hasan Ketua NCW pusat.
Penasatu.com, Balikpapan – Kisruh permasalahan mangkraknya pembangunan penyimpanan dan pengolahan chemical milik PDAM Balikpapan yang telah menelan dana sekitat 17 miliar rupiah yang diduga ada penyimpangan dalam pengelolaannya semakin menarik simpatik masyarakat termasuk LSM penggiat anti Korupsi. adapun bangunan berada di lahan milik PDAM yang terletak di KM 8 Balikpapan Utara.
Seperti ditegaskan kembali Ketua LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat ) anti rasuah Aliansi Tajam Kaltim, Edy Suardy pada penasatu.com, Jumat (10/1) di Kediamannya, pasarbaru Balikpapan Kota.
Saya telah bertemu Ketua NCW (National Corruption Watch) Pusat Munawar Hasan beberapa waktu lalu dan sepakat mendukung Pansus dan pos Pengaduan masyarakat untuk PDAM Balikpapan.
LSM Tajam yang di pimpin KHR Abah Sulthon Maulana Basyaiban sebagai Ketua Umumnya ini telah terbentuk pada Agustus 2019 lalu di Kalimantan Timur, tepatnya Kota Balikpapan dan langsung respon dengan permasalahan ini.
Kami (Tajam) sangat mendukung apa yang sudah dilontarkan salah satu anggota DPRD Balikpapan, dimana akan di bentuk Pansus dan posko pengaduan masyarakat mengenai kinerja PDAM Kota Balikpapan, tegas Eddy Suardy yang lebih dikenal dengan Edy Banjar ini.
Karena, bila memang ada indikasi kerugian atau penyelewengan, maka kami siap bersama NCW ( National Corruption Watch) untuk melaporkan permasalahan ini, ujarnya.
Menurut Edy banjar, persoalan seperti ini kalo memang ada bukti yang kuat harus segera ditindaklanjuti dengan dilaporkan, sehingga tidak akan menjadi kabur, atau hilang terbawa angin.
Sekali lagi, kami (Tajam) siap bersama NCW untuk mendukung pembentukan pansus dan posko pengaduan dengan siap melaporkan serta juga mengawal permasalahan ini, pungkas Edy Banjar.
ketika dikonfirmasi melalui humas dan salah satu direksinya, ini jawaban PDAM Kota Balikpapan, kami menunggu intruksi pimpinan.*
Wartawan : Eddy BPN
Editor : EDS/penasatu.com