Habib Agus Alqadri
Penasatu.com, Balikpapan – Merebaknya kasus Virus Corona (Covid-19) yang telah menelan ratusan umat manusia dibelahan dunia membuat semua masyarakat dan instansi pemerintah Pusat dan Daerah heboh mencari cara guna mengantisipasi dan menanggulangi serta pencegahan virus ini.
Pun, demikian dengan pemkot Balikpapan dalam mengantisipasi Corona terhadap masyarakatnya. Balikpapan Nyaman Penyangga Ibu Kota Negara, turut ‘sibuk’ antisipasi covid-19.
Hal ini mendapat tanggapan Habib Agus Alqadri Ketua Masjid Jami Al Amin, jl. Adil Makmur, Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat.
Saya, sangat menyambut positif dengan langkah penanganan yang dilakukan Pemkot Balikpapan dalam hal ini Dinas kesehatan Kota Balikpapan dalam upaya pencegahan covid-19, ujarnya pada saat ceramah usai sholat Dzuhur di Masjid Jami’ Al Amin, Selasa (17/3/20).
Namun dirinya juga mengingatkan, agar semua pihak jangan terlena dengan permasalahan virus Corona saja.
“Kasus penyakit mematikan yang dari dalam negeri Indonesia juga sangat berbahaya terutama demam berdarah (DB),” terangnya.
“Ini masukan untuk Pemkot Balikpapan dan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, jangan terlena dengan virus Corona yang datangnya dari luar negeri. Kita juga harus memperhatikan penyakit dalam negeri yang juga mematikan dan setiap tahunnya selalu memakan korban masyarakat meninggal dunia di tanah air,” ujar Habib Agus.
Selalu lakukan penyemprotan (fogging) nyamuk dilingkungan Rt atau kelurahan, untuk mengantisipasi penyakit demam berdarah, karena selain covid 19 kita juga punya permasalahan yang juga sangat berbahaya yaitu DB ini dan selalu timbul, pesan Habib Agus.
Lebih lanjut Habib Agus mengingatkan parah jamaahnya pada penutup ceramahnya. “Takutlah kepada Allah SWT, karena ada tujuh tanda hamba takut kepada Allah.
Inilah ciri2 orang yang memiliki rasa takut kepada Allah,
Pertama, lisannya tidak pernah digunakan untuk berkata bohong dan gunjing. Lisannya fokus dzikir, baca Qur’an, diskusi ilmu, dan hal baik lainnya. Kedua, tidak masuk ke dalam perutnya kecuali makanan yang halal dan baik, dan meskipun makanan halal mereka mengosumsi secukupnya dan tidak berlebihan. Ketiga, pandangannya tidak digunakan untuk melihat sesuatu yang haram. Pandangannya digunakan untuk mengambil hikmah dari apa yang terjadi di dunia. Keempat, tangannya tidak digunakan untuk yang diharamkan. Kelima, kaki dan langkahnya digunakan untuk sesuatu yang baik dan bukan untuk maksiat. Keenam, hatinya tidak dipenuhi rasa kebencian dan permusahaan. Ketujuh, taat kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan tidak takut kepada Allah karena untuk riya dan ingin dilihat orang lain.tutupnya
Salah satu tanda orang bertakwa adalah mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah. Mengerjakan perintah dan meninggalkan larangan tersebut sebagai bentuk rasa takut kepada Allah SWT.
“Karena tiada dzat yang pantas untuk ditakuti melainkan Allah SWT. Wujud takut kepada Allah itu dengan cara mendekatinya, bukan malah menjauhinya. Itulah beda takut kepada Allah dengan takut kepada manusia. Takut kepada Allah dengan mendekatinya, sementara takut pada manusia dan binatang buas dengan cara menjauhi dan menghindarinya,” punkasnya.
wartawan : Usman Jakatalu
editor : penasatu.com