Sabaruddin Panrecalle Wakil ketua DPRD Kota Balikpapan
Penasatu.com, Balikpapan– Setelah laporan dari Pemerintah kota adanya pengelola Mall yang dimiliki swasta menunggak pajak miliaran rupiah maupun swasta yang bekerjasama yang berbentuk perjanjian BOT ( Build Operate Transfer) dengan pemerintah kota Balikpapan namun pemasukannya tidak seknifikan bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah) kota Balikpapan. Seperti yang tersirat dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) DPRD dengan Dispenda Kota Balikpapan beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan Sabaruddin Panrecalle kepada awak media, diruang kerjanya , Senin (10/2/2020) menjelaskan, tidak usah risau dan jangan elergi dengan adanya sepak terjang yang dilakukan anggota Komisi II saat melakukan RDP bersama beberapa pengelola mall yang ada di Balikpapan.
Pada prinsipnya saya sangat mendukung apa yang dilakukan teman-teman anggota komisi II, karena salah satu fungsi dari DPRD selain legislasi, anggaran adalah pengawasan baik itu terkait persoalan pajak dan restribusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), ujar Sabaruddin.
Ia mengamati seperti yang terjadi dibeberapa hotel dan mall yang bekerjasama melalui BOT dengan pemkot Balikpapan seperti hotel Novotel, Ibis, Plaza Muara Rapak (PMR), Pasar Baru Square (PBS) dan Plaza Kebun Sayur (Bunsai), kontribusi terhadap PAD Kota Balikpapan masih sangat jauh dari harapan.
Bayangkan, seperti PMR (Plaza Muara Rapak), Mall yang ada di Kecamatan Balikpapan Utara yang punya luasan 1,2 hektar, hanya bisa menyetor 125 juta rupiah dalam satu tahun, terang politisi partai Gerindra ini.
Belum lagi Balikpapan Super Blok (BSB) bangunan milik swasta yang saat ini melakukan penunggakan pajak PBB selama dua tahun ditaksir sebesar Rp10 miliar, beber Wakil Ketua DPRD.
Ini ada apa?, tanya Sabaruddin.
Ini apabila dibiarkan dan tidak dilakukan penagihan. Belum lagi pajak restoran dan rumah makan yang dipungut pajak sepuluh persen, apa benar-benar sudah masuk kas daerah, tegasnya.
“Marilah dimulai dari sekarang kita benahi bersama, demi kelanjutan pembangunan kota Balikpapan. Ingat Balikpapan sudah berumur satu abad lebih,”punkasnya.*
Wartawan : eddybpn
editor : eds/penasatu.com