Rombongan DPRD Kota Tarakan saat diterima Sekwan DPRD Balikpapan
PENASATU.COM, BALIKPAPAN – DPRD Kota Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) akan meniru atau mengadopsi terkait pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio, SE menuturkan dari kunjungan kerja (Kunker) di DPRD Kota Balikpapan, kami banyak mendapatkan informasi terkait pendistribusian BBM yang nantinya bisa diterapkan di Kota Tarakan.
Sofyan Udin Hianggio bersama koleganya diterima langsung oleh Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Balikpapan Abdul Aziz, di ruang kerjanya, Jumat (10/1/2020).
“Mengingat permasalahan pendistribusian BBM di Kota Tarakan masih bermasalah terutama pendistribusian BBM khusus nelayan,” kata Sofyan Udin Hianggio.
Ada hal baru yang didapatkan dari hasil kunker ke Balikpapan dimana ada beberapa informasi yang disampaikan salah satunya adanya Stasiun Pengisian Bahan bakar Nelayan (SPBN) yang memang peruntukannya khusus untuk nelayan.
Sedangkan di Kota Tarakan ada beberapa titik pendistribusian BBM yan memang masih bermasalah, dan permasalahannya kemungkinan kuota/stok BBM yang terbatas jumlahnya.
“Sehingga banyak keluhan yang disampaikan masyarakat, namun saat ini ada beberapa nelayan yang tidak mempermasalahkan sulitnya mendapatkan solar bersubsidi dan premium yang memang harganya masih terjangkau.”
Akan tetapi saat ini nelayan meminta pada pemerintah agar memberikan kebijakan dengan BBM non-subsidi, dimana Standar Operasional dan Prosedur (SOP) pembelian berjenis Pertalite dan Pertamax tidak boleh menggunakan jerigen plastik, akan tetapi harus menggunakan jerigen berbahan logam.
“Sedangkan di Kota Tarakan sendiri saat ini, jerigen berbahan logam sangat sulit keberadaannya sehingga menjadi kendala bagi nelayan di Tarakan,” bebernya Sofyan.
Sofyan berharap, setelah kunjungan ke Balikpapan dan apa yang sudah didapatkan hasilnya dari Balikpapan seperti adanya SPBN, pemerintah Kota Tarakan akan mencoba melakukan dengan menyediakan SPBN tersebut untuk nelayan, sehingga nelayan yang ingin mendapatkan BBM tidak perlu lagi harus membeli di SPBU yang bercampur dengan masyarakat lainnya.*
Wartawan: Riel Bagas
Editor: BS/Penasatu.com