FX.Yapan, SH : Stunting Masalah Kita Bersama

0
484
Bupati Kubar FX Yapan, SH foto bersama peserta rembuk Stunting

Penasatu.com, Sendawar – Bupati Kabupaten Kutai Barat FX Yapan, SH menghadiri acara rembuk Stunting dalam upaya percepatan penurunan stunting secara terintegrasi di Kabupaten Kutai Barat, yang berlangsung di ruang Tullur Aji Jejangkat Komplek Perkantoran Pemkab Kubar. Senin 30/9/2019.

Juga hadir Ketua TP – PKK Kubar Yayuk Seri Rahayu Yapan, Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Barat DRs. Yacub Tullur, MM, Plt Asisten I Setdakab Kubar Misran Effendi, Pimpinan BPD Cabang Sendawar, Ketua DPRD Kubar Ridwai, SH, Direktur RS. HIS Kubar dan Kepala OPD,dan Pimpinan Puskesmas, serta Organisasi masyarakat.

Acara digelar dalam rangka pencegahan Stunting di Kutai Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Barat melaksanakan Rembuk Stunting dalam upaya percepatan penurunan stunting secara terintegrasi dan penandatangan kesepakatan komitmen penanggulangan stunting oleh OPD terkait yang dilaksanakan di Ruang Aji Tullur Jejangkat(ATJ).

“Sementara itu Ketua TP-PKK Kubar yang juga Ketua Deklranasda Kubar Yayuk Sri Rahayu Yapan menyebutkan, rembuk Stunting dalam upaya percepatan penurunan secara terintegrasi di Kabupaten Kutai Barat(Kubar) pada tahun 2019. Cegah Stunting itu penting. Apa itu Stunting?

“Stunting (Kerdil) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Dia juga mengajak, Ayo cegah Stunting, Cukupi Gizi, Lengkapi Imunisasi dan Perbaiki Sanitasi,” pintanya.

“Dijelaskan Ketua Panitia Achmad Sofyan bahwa maksud dan tujuan Rembuk pada hari ini adalah memastikan terjadinya integrasi dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting secara bersama sama melalui program/kegiatan antar OPD dengan sektor lain Non Pemerintah serta masyarakat luas.

“Dengan dilakukan bersama secara terkonvergensi dan terarah sesuai lokus yang telah ditetapkan, stunting dapat berkurang bahkan dapat dieliminasi ditahun tahun mendatang,”katanya.

Sementara Bupati Kutai Barat FX. Yapan, SH mengungkapkan, bahwa saat ini wilayah Kabupaten Kutai Barat dihadapkan pada masalah stunting, yakni kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari Pertama Kehidupan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan otak.

Saat ini terdapat 19.200 balita yang ada di Kutai Barat dan 1044 balita di antaranya mengalami stunting berdasarkan hasil penimbangan balita yang dilaksanakan pada Februari 2019 yang lalu, ujar Bupati.

untuk itu, lanjut Bupati, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat(Kubar) mengupayakan percepatan perbaikan gizi seperti yang diamanahkan dalam Perpres Nomor 42 Tahun 2013, tentang Gerakan Nasional (Gernas) percepatan perbaikan Gizi yang merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan terkoordinasi untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas pada Seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), imbuh Yapan.

Masih kata Yapan, tentu saja hal ini sangat memprihatinkan kita bersama dan harus segera ditindak lanjuti dengan serius. Dan secara nyata bersungguh-sungguh mengupayakan berbagai kebijakan melalui sektor terkait untuk mengurangi bahkan menghapuskan stunting di Kutai Barat, harapnya.

Berangkat dari hal ini, sambung Bupati, perlu saya tekankan bahwasanya melalui kegiatan yang dilaksanakan pada pagi hari ini hendaknya, kita semua tanpa terkecuali agar dapat merapatkan bariasan dan secara nyata bersungguh-sungguh mengupayakan berbagai kebijakan melalui sektor terkait untuk mengurangi bahkan menghapuskan stunting di Kutai Barat.

Melalui Kesepakatan dan Komitmen kita bersama, hendaknya kita pahami bersama sebagai bagian penegasan yang amat penting antara Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Pemangku Kepentingan serta Pihak Terkait untuk dapat menjalin sinergi yang baik untuk memerangi stunting ini, tutupnya.

Wartawan : Ichal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here