Teks foto: Petugas PLN melakukan pekerjaan pemeliharaan jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. Dengan semangat juang dan dedikasi tinggi, insan PLN terus berupaya menjaga keandalan pasokan listrik bagi masyarakat, menjadi cerminan pahlawan masa kini yang berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.
Penasatu.com, Balikpapan – Deretan insan PLN berdiri tegap di Lapangan Kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT). Hari ini, mereka bukan sekadar karyawan—mereka adalah Pahlawan Kelistrikan, penjaga cahaya yang menerangi bangsa dari balik tegangan tinggi dan jaringan transmisi yang membentang luas di tanah Borneo.
Dengan tema nasional “Pahlawanku Teladanku: Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan,” upacara peringatan Hari Pahlawan ini digelar untuk menumbuhkan kembali semangat juang dan nilai-nilai keteladanan di lingkungan PLN. Upacara dipimpin oleh Muhammad Ardiansyah, Senior Manager Operasi Konstruksi I, dan diikuti dengan khidmat oleh seluruh pegawai PLN UIP KLT dan PLN Group Kalimantan.
Upacara ini menjadi simbol kebersamaan dan solidaritas insan PLN yang bersatu dalam tekad untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan melalui pengabdian di bidang kelistrikan.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Ardiansyah membacakan Amanat Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf yang berisi pesan mendalam tentang makna kepahlawanan di era modern. “Para pahlawan mengajarkan bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. Ia lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, dan keikhlasan,” ujarnya membacakan amanat. Ia juga menegaskan bahwa perjuangan masa kini dilakukan bukan dengan senjata, melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian untuk kemajuan bangsa.
Lebih lanjut dalam amanat tersebut disebutkan, ada tiga teladan dari para pahlawan bangsa: kesabaran, pengutamaan kepentingan bangsa di atas segalanya, dan pandangan jauh ke depan demi generasi mendatang. Nilai-nilai itu sejalan dengan semangat PLN dalam mengabdi bagi masyarakat dan terus bergerak melanjutkan perjuangan dengan cara yang relevan di masa kini.
Di tempat lain, General Manager PLN UIP KLT, Basuki Widodo, menyampaikan. “Pahlawan sejati bukan hanya mereka yang berperang di masa lalu, tetapi juga mereka yang hari ini berjuang membangun negeri melalui proyek-proyek ketenagalistrikan. Setiap menara yang berdiri, setiap kabel yang terpasang, dan setiap gardu induk yang beroperasi adalah wujud nyata perjuangan insan PLN UIP KLT untuk menerangi dan memajukan bangsa,” ujarnya penuh kebanggaan.
Basuki melanjutkan, perjuangan insan PLN UIP KLT tak pernah sederhana. Mereka menembus hutan, menyeberangi sungai, mendaki bukit, bahkan bermalam di lokasi proyek terpencil demi memastikan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berjalan lancar. “Itulah bentuk pengabdian sejati—perjuangan tanpa pamrih agar masyarakat dapat menikmati terang di setiap sudut negeri,” imbuhnya.
Melalui kerja keras yang konsisten, PLN UIP KLT terus melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan baik itu saluran udara tegangan tinggi (SUTT) maupun gardu induk (GI) di berbagai wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Saat ini PLN UIP KLT telah berhasil melekukan energize beberapa jalur SUTT yang akan menghubungkan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Wilayah kerja yang luas ini menjadi medan pengabdian bagi insan PLN UIP KLT untuk menghadirkan sistem ketenagalistrikan yang andal dan merata, mendukung konektivitas energi lintas provinsi di Pulau Kalimantan.
“Kita melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan cara yang berbeda — bukan di medan perang, tetapi di medan pembangunan. Listrik adalah denyut nadi peradaban, dan kita bertugas menjaganya tetap berdenyut,” tegas Basuki Widodo dalam pernyataannya.
Momentum Hari Pahlawan 2025 ini menjadi pengingat bahwa perjuangan tak pernah berhenti. Di setiap kilatan listrik yang menerangi rumah, sekolah, dan rumah sakit, tersimpan kisah pengorbanan dan pengabdian. Dan di balik terang itu, berdirilah insan PLN UIP KLT—pahlawan modern yang menjaga cahaya tetap hidup di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan, demi Indonesia yang semakin terang, tangguh, dan berdaulat energi.(*/adv)

















