Penasatu.com, Balikpapan — Kepala Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Marjoko, S.I.K., M.Si., membuka kegiatan Coaching Clinic dan Supervisi Bidlabfor Polda Jatim Tahun 2025 di Aula Polresta Balikpapan, Rabu (5/11/2025).
Kegiatan ini diikuti Wakapolresta Balikpapan AKBP Hendrik Eka Bahalwan, S.H., S.I.K., para Kasat, Kanit, serta penyidik dari berbagai satuan fungsi Polresta Balikpapan.
Dalam sambutannya, Marjoko menyampaikan apresiasi atas dukungan Polresta Balikpapan dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Ia juga memperkenalkan tim ahli dari Bidlabfor Polda Jatim yang akan memberikan pembekalan teknis dan pendampingan bagi para penyidik.
“Saya merasa tidak asing di sini karena pernah bertugas di Polda Kaltim pada tahun 2020 hingga 2023 sebagai Kabid TIK. Mungkin rekan-rekan masih ingat dengan aplikasi Telabang Mando dan Pesut Mahakam yang dulu kita kembangkan bersama,” ucapnya disambut tepuk tangan peserta.
Ia menyebutkan bahwa aplikasi tersebut merupakan inovasi untuk mempercepat respons keamanan berbasis teknologi. Semangat digitalisasi ini, menurutnya, sangat relevan karena Balikpapan kini menjadi daerah penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam kegiatan ini Marjoko juga memperkenalkan sejumlah ahli forensik yang ikut bersamanya, di antaranya:
AKBP Lukman — ahli TKP kebakaran & digital forensik
AKBP Handi Purwanto — ahli narkoba
AKBP (Bidang Balistik & Metalurgi) — ahli bahan peledak dan identifikasi mesin kendaraan
AKBP drh. Triuni Airyadi — ahli kimia-biologi (kimbiu): kasus pembunuhan, pemerkosaan, keracunan
Kompol Ardhani — ahli dokumen & uang palsu
“Namun satu hal yang tidak bisa kami tangani — janji palsu,” ujarnya berseloroh, disambut tawa peserta.
Menurutnya, Coaching Clinic ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kemampuan penyidik melalui metode scientific investigation atau penyidikan berbasis bukti ilmiah.
Sementara, Wakapolresta Balikpapan AKBP Hendrik Eka Bahalwan menyampaikan, perkembangan sosial dan dinamika kriminalitas di Balikpapan sangat pesat seiring pembangunan menuju IKN.
“Balikpapan kini berpenduduk 764.595 jiwa dan sekitar 72 persen masyarakat sudah melek teknologi. Secara kasat mata kota ini terlihat tertib, namun di dunia maya sangat dinamis. Banyak perkara membutuhkan dukungan pembuktian ilmiah,” ujarnya.
Ia memaparkan beberapa fakta lapangan:
60% lebih tahanan adalah kasus narkotika
RTP Polresta Balikpapan berkapasitas 85 orang, saat ini dihuni lebih dari 130 tahanan
44 ribu bidang tanah di Balikpapan memiliki potensi tumpang tindih kepemilikan
“Dengan kegiatan ini, kami berharap ada transfer knowledge dari para ahli Bidlabfor agar penanganan perkara lebih cepat, tepat, dan berbasis pembuktian ilmiah,” tegasnya.
Dukung Profesionalisme Penyidik Polresta
Kegiatan ini diikuti 50 penyidik Polresta Balikpapan. Diharapkan, pelatihan ini memperkuat kolaborasi antara penyidik dan laboratorium forensik dalam menangani kasus-kasus modern, termasuk kejahatan digital dan kriminalitas yang meningkat seiring pembangunan IKN.
Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun, turut menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini.
“Pelatihan ini diharapkan menambah wawasan dan keilmuan penyidik dalam mendukung tugas penyelidikan dan penyidikan di Polresta Balikpapan. Kami bersyukur dikunjungi tim Labfor dan mendapat transfer ilmu,” ujarnya.(*)

















