Balikpapan Perluas Program Makan Bergizi Gratis, 3.000 Siswa Sudah Tercakup

0
9

Teks: Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo,

Penasatu.com, Balikpapan – Langkah pemerintah dalam meningkatkan gizi anak-anak dan menekan angka stunting terus digencarkan. Di Balikpapan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan gagasan Presiden Prabowo Subianto, dipastikan berjalan dengan pengawasan ketat dan pengembangan bertahap.

Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, menegaskan bahwa pemerintah kota tidak sekadar menggulirkan program ini, melainkan juga memastikan pelaksanaannya dilakukan dengan perencanaan yang matang dan penuh tanggung jawab.

“Program MBG tetap kami pantau dan terus kami kembangkan. Ada beberapa hal teknis yang memang perlu dikonsolidasikan, baik dalam prosedur maupun pelaksanaannya di lapangan,” ujar Bagus, Kamis (17/4/2025) kemarin.

Bagus mengungkapkan, meski MBG menjadi prioritas nasional, pihaknya enggan mengambil langkah tergesa-gesa tanpa kesiapan. Menurutnya, program semacam ini butuh fondasi yang kuat agar bisa berjalan lancar dan tepat sasaran.

“Kita tidak ingin buru-buru. Kalau dipaksakan tanpa persiapan, hasilnya tidak akan optimal. Pengalaman sebelumnya, dengan dukungan dari TNI dan Polri, sudah menunjukkan dampak positif,” tambahnya.

Saat ini, program MBG sudah diterapkan di tiga sekolah di Balikpapan dengan total penerima manfaat mencapai sekitar 3.000 siswa. Penerapannya dilakukan secara bertahap dan tetap diawasi ketat untuk memastikan kualitas makanan serta standar gizi yang diberikan tetap terjaga.

Bagus juga menyebutkan, pelaksanaan tahap lanjutan direncanakan akan kembali digelar pada 18 April mendatang, dengan cakupan wilayah yang lebih luas.

“Insyaallah tanggal 18 nanti akan ada distribusi MBG lagi, kali ini dengan jangkauan yang lebih besar,” katanya.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa setiap tahap pelaksanaan akan tetap disesuaikan dengan kesiapan teknis dan regulasi yang berlaku. Pengadaan dan distribusi makanan tidak bisa sembarangan, karena harus memenuhi standar gizi dan melewati proses yang akuntabel.

“Program ini memang prioritas, dan dananya sudah dialokasikan oleh pemerintah pusat. Namun, tetap harus sesuai prosedur dan legalitas yang jelas agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari,” tegas Bagus.

Di samping itu, Pemerintah Kota Balikpapan saat ini juga sedang memetakan sejumlah lembaga pendidikan tambahan yang dinilai layak untuk menjadi lokasi baru penerapan program MBG. Proses ini dilakukan dengan melibatkan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tingkat provinsi.

Lebih dari sekadar program pemerintah, Bagus menekankan pentingnya kolaborasi dan pengawasan bersama antara masyarakat, sekolah, hingga orang tua murid agar MBG benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi anak-anak.

“Program ini bukan untuk seremonial, tapi untuk masa depan generasi kita. Jadi pengawasan dan partisipasi dari semua pihak sangat penting,” ujarnya.

Ia juga berharap MBG bisa menjadi bagian dari gerakan nasional untuk menekan angka stunting dan sekaligus mendukung implementasi Peraturan Daerah Kota Layak Anak yang telah disahkan sebelumnya.

“Program ini harus berjalan transparan dan tepat sasaran, agar anak-anak kita bisa tumbuh dengan gizi yang baik dan siap bersaing di masa depan,” tutupnya.(adv)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here