Ketua DPRD Pertanyakan Peran Askot PSSI dan KONI Balikpapan Terkait Kendala Dana Tim U-13 ke Piala Suratin Nasional

0
13
Ketua DPRD Kota Balikpapan, Alwi Alqadrie: Kalau tidak sanggup mengurus, ya mundur saja.

Penasatu.com, Balikpapan – Tim Sepak Bola Balikpapan U-13 yang akan mewakili Kalimantan Timur di Piala Soeratin Nasional di Sleman, Yogyakarta, pada pertengahan Februari 2025, terancam gagal berangkat akibat kendala dana.

Situasi ini memang sangat disayangkan, mengingat keberhasilan tim U-13 Balikpapan di Piala Soeratin tingkat provinsi seharusnya menjadi momentum positif bagi perkembangan sepak bola usia muda di daerah, khususnya Balikpapan.

Tanpa dukungan finansial yang memadai, talenta-talenta muda ini bisa kehilangan kesempatan berharga untuk bersaing di tingkat nasional. Hingga kini, tim belum mendapatkan sokongan sponsor yang cukup untuk membiayai perjalanan mereka.

Menyikapi hal ini, Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, mempertanyakan peran Asosiasi Kota (Askot) PSSI Balikpapan dalam mengelola sepak bola di kota ini. Menurutnya, Askot seharusnya lebih aktif dalam menjalankan tugasnya, termasuk dalam mencari dukungan finansial bagi tim yang membawa nama daerah.

“Saya ini Ketua PBSI Balikpapan, tapi saya tidak pernah membawa masalah bulu tangkis ke DPRD atau wali kota, karena itu tanggung jawab saya. Kalau tidak sanggup mengurus sepak bola, ya mundur saja,” tegas Alwi.

Ia juga membandingkan kondisi ini dengan operasional Persiba Balikpapan, yang membutuhkan dana sekitar Rp3 miliar, sementara sponsor yang masuk hanya Rp600 juta. Menurutnya, kekurangan dana sebesar Rp2,4 miliar tetap harus dicari dengan berbagai cara.

“Saya sampai harus keliling mencari dana. Ini bukan hanya tentang klub, tapi juga membawa nama besar Balikpapan. Seharusnya kita bisa berbagi tugas, jangan semuanya dibebankan ke satu pihak saja,” tambahnya.

Alwi menekankan bahwa organisasi olahraga seperti Askot PSSI dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) harus lebih aktif dalam mencari solusi, bukan hanya mengandalkan anggaran pemerintah atau berharap pada sponsor.

“Kalau hanya ingin mengandalkan sponsor tanpa ada pengorbanan, ya sulit. Kalau mau jadi pimpinan di dunia olahraga, harus siap berkorban. Kalau tidak siap, lebih baik mundur,” pungkasnya.

Hingga kini, belum ada kepastian mengenai dukungan dana bagi tim U-13 Balikpapan. Dengan waktu yang semakin mendekati hari keberangkatan, diharapkan ada pihak yang tergerak untuk membantu agar tim tetap dapat berlaga di tingkat nasional.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here