PKL Kuasai Trotoar dan Jalan di Berastagi, Warga Keluhkan Ketidaknyamanan

0
116

Berastagi,Penasatu.com – Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Berastagi semakin menjadi perhatian warga. Setiap hari Minggu atau saat hari besar, para PKL terlihat bebas menggelar dagangannya di atas trotoar dan badan jalan di sejumlah lokasi, termasuk di depan Toko Semi hingga Kedai Kopi Sinar Ginting di kawasan Jalan Veteran, serta di kawasan terminal Berastagi. Hal ini juga terjadi di Jalan Perniagaan, Jalan Pusat Pasar, Jalan Pembangunan, dan jalan penghubung stasiun bus jurusan Berastagi-Medan serta angkutan kota Berastagi-Kabanjahe.

Sejak pagi hari, seperti yang terlihat pada Minggu (01/12/2024), para PKL mulai menata dagangan mereka, sering kali menguasai trotoar dan badan jalan. Akibatnya, pejalan kaki dan pengguna jalan merasa tidak nyaman.

Warga Keluhkan Kondisi Semrawut

SM Purba (54), warga Lingkungan Mulgap II Berastagi, menyampaikan keluhannya terkait para PKL yang menggelar dagangan hingga ke badan jalan.

“Para pengendara sepeda motor sering merasa kesal saat melintas di jalan ini karena dagangan PKL memenuhi sisi kiri dan kanan jalan. Selain itu, pejalan kaki juga terganggu karena trotoar yang semestinya untuk mereka malah dipenuhi dagangan,” ujarnya.

Tidak hanya itu, kawasan kaki lima di depan ruko sepanjang Jalan Veteran kini semakin padat oleh PKL yang menggelar dagangan tanpa aturan.

Praktik Kutipan Liar oleh Oknum

Salah seorang PKL berinisial TS (54) mengungkapkan kepada media bahwa mereka harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan lapak. Uang tersebut diberikan kepada oknum preman setempat atau yang dikenal sebagai PS (Pemuda Setempat).

“Semua pedagang di sini wajib membayar uang keamanan kepada PS agar bisa tetap berjualan di lokasi yang telah ditentukan. Tidak hanya uang keamanan, kami juga dikenakan uang lapak, uang parkir, kebersihan, dan iuran lainnya,” ungkap TS.

Menurut TS, kutipan liar ini telah berlangsung lama tanpa adanya tindakan tegas dari pihak berwenang.

Warga Minta Penertiban

SM Purba menambahkan bahwa aktivitas PKL yang memenuhi trotoar dan badan jalan sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun. Warga berharap pihak terkait segera bertindak untuk menertibkan PKL serta menghentikan kutipan liar yang membebani pedagang.

“Kami berharap pemerintah daerah dan aparat terkait segera turun tangan menertibkan kawasan ini. Trotoar dan jalan harus dikembalikan ke fungsi semula agar kenyamanan dan ketertiban di Berastagi dapat terwujud,” harapnya.

Laporan: Roy Prawira Pandia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here