Balikpapan,Penasatu.com – Anggota Komisioner KPU Kota Balikpapan, Farida Asmaunna didapuk sebagai pembicara dalam acara sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula pada pilkada 2024. Kegiatan yang digelar KPU ini berkolaborasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) kota Balikpapan di aula Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2, Kamis (12/9/2024).
Untuk diketahui, adapun kegiatan Sosialisasi pendidikan politik bagi pemilih pemula dalam rangka mensukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 itu, digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan bersama Kesbangpol ini guna menarik minat generasi Z.
Dalam kegiatan, Koordinator Divisi Teknis Penyelenggara Pemilu KPU Balikpapan, Farida Asmaunna memberikan edukasi kepada ratusan pelajar tentang pentingnya pendidikan politik, cara cerdas dalam menyumbangkan suara dan apa saja yang tak boleh dilakukan dalam Pilkada.
Pun begitu, tak lupa Farida juga menghimbau kepada para Generasi Z tersebut, untuk menghindari dan menjauhi kemungkinan hadirnya black campain (kampanye hitam) guna menjatuhkan pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Gubernur.
“Walau setiap adanya pelaksanaan Pemilu dan Pilkada di Balikpapan situasinya relatif kondusif, namun tidak menutup kemungkinan bahwa ujaran kebencian bisa terjadi ketika mendekati Pilkada,” ucap Farida kepada media.
Menurutnya, pemilih pemula yang berusia 17-25 tahun merupakan objek yang paling mudah rapuh untuk diprovokasi. Oleh sebab itu, ia berharap edukasi yang diberikan melalui Sosialisasi yang terus digencarkan dari Sekolah ke sekolah juga kampus ke kampus, bisa menjadikan para pemilih pemula menjadi lebih cerdas dalam membaca situasi.
“Ya semoga saja setelah diedukasi melalui Sosialisasi ini, mereka (pemilih pemula, red) sudah paham bahwa tidak perlu lagi mengedepankan atau menjadikan perbedaan hal utama, karena itu bisa menjadi sarana memecah belah persatuan dalam Pilkada,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Poldagri Ormas Kesbangpol, Ruddy Iskandar berpesan kepada para pemilih pemula, supaya menyumbangkan suaranya kepada figur yang pantas guna memimpin Provinsi Kalimantan Timur dan Kota Balikpapan.
Menurutnya, intervensi Gen Z sangat diperlukan untuk mensukseskan kondisi Kaltim dan Balikpapan menjadi lebih baik lagi. Sebab baginya, para pemilih pemula inilah yang begitu kritis menyikapi politik, sehingga mesti cerdas untuk menemukan figur yang tepat guna menjadi pemimpin.
“Banyaknya jumlah populasi Gen Z dengan 25 persen suara dari total Daftar Pemilih Sementara (DPS) 521.113 pemilih, menjadi pengaruh besar untuk menentukan calon pemimpin Wilayah dan Daerah. Sehingga menjadi luar biasa potensi memilihnya,” ucapnya.
“Makanya, mari kenali lebih dalam calon pemimpin-pemimpin itu, apa saja visi dan misinya yang menjadi kebutuhan kalian nantinya,” pintanya.
Ya, dalam kegiataan dihadiri ratusan pelajar SMKN 2 Balikpapan itu, Narasumber Anggota Komisioner KPU Balikpapan Farida tidak sendiri, ia juga didampingi Dosen Uniba Imam Arrywibowo sebagai pembicara.(*)