Foto: Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono.
Balikpapan, penasatu com – Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono memastikan bahwa seluruh pembentukan badan AdHoc khususnya Anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) sudah melalui tahapan-tahapan berdasarkan jalur pada aturan yang berlaku.
Hal itu disampaikannya setelah menanggapi beredarnya cuplikan di media sosial (medsos) terkait adanya dugaan campur tangan orang dalam (ordal) pada saat pemilihan anggota PPS.
“Soal seleksinya, inshaa allah KPU Balikpapan on the track bekerja sesuai aturan, bahwasanya mereka yang terpilih ini berdasarkan penilaian-penilaian dengan berbagai macam pertimbangan. Sehingga tidak bisa satu unsur komponen saja yang dinilai,” ujar Yudho saat diwawancarai media, Minggu (26/5/2024).
Lebih jauh Yudho menjelaskan, bahwa pembentukan badan Adhoc terkhususnya PPS itu pastinya melalui tiga tahapan ketat yakni Administrasi, Computer Assisted Test (CAT) dan Wawancara.
Untuk tahap Administrasi, peserta mesti lolos uji kesehatan, pemberkasan dan lainnya. Pada tahap CAT harus lulus tes wawasan kebanggsaan, penyelenggaraan dan sebagainya. Serta tahapan wawancara melakukan uji personaliti, yaitu tes integriti, sikologi dan beberapa lainnya.
Namun demikian, hasil wawancara tersebut bersifat rekomendasi. Kemudian KPU Balikpapan yang memutuskan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan.
Selanjutnya, setelah lulus tiga tahapan, kemudian pemilihan Anggota PPS dilakukan lagi berdasarkan hasil pleno, konsultasi dan koordinasi dengan KPU Provinsi Kaltim. Kemudian hasil itu dapat didelegasikan kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Jadi like and dislike atau istilah orang dalam itu gak bisa dilakukan, karena kan pleno. Tahapan instrumennya kan banyak,” tegasnya.
“Dari seleksi tiga tahap itu, lalu kami memutuskan untuk 102 PPS yang terpilih. Dan semua menjalani pleno dengan berbagai instrumen yang dilalui,” sambungnya.
Bagi yang terpilih, tambahnya, Yudho mengucapkan selamat dan berpesan agar tidak jumawa dan tetap bertugas dengan amanah. Dan bagi yang belum terpilih jangan berkecil hati, karena banyak ruang-ruang pengabdian lainnya di Kota Balikpapan yang bisa dilakukan.
“Kami tidak menolak suara-suara kekecewaan. Tapi kami harap harus tetap proporsional dan objektif,” tutupnya.(e/a)
