Proyek DAS Ampal Tak Selesaikan Permasalahan Banjir, H.Aco: Sistem Tertutup Tak Cocok, Apalagi Pemasangannya Miring-miring

0
319

Foto: Hujan sebentar, Jl MT Haryono masih terjadi genangan.

Balikpapan, Penasatu.com – Masih tentang keberlangsungan Proyek DAS Ampal di sepanjang Jalan MT Haryono, kelurahan Damai Baru ,Balikpapan Selatan yang digadang gadang Pemkot Balikpapan bisa mengatasi Banjir yang ada di kota Beriman (Bersih Indah Aman dan Nyaman) sebutan kota Balikpapan terus jadi pembincangan di masyarakat.

H.Kamarudin “Aco” Ibrahim Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan 2019-2024.

Apalagi pasca hujan Rabu (22/11) kemarin yang hanya sebentar ternyata di kawasan Jalan MT Haryono, tepatnya di depan Rumah makan Kepala Ikan Bang Joni terlihat masih mengalami genangan air yang cukup merepotkan masyarakat pengguna kendaraan saat melintas.

Hal itu mendapat sorotan dari Anggota Komisi III DPRD Balikpapan H Kamaruddin Ibrahim, atau biasa di sapa H.Aco. Bahwa dirinya menilai apa yang dilaksanakan atau dikerjakan dari sisi perencanaannya sudah salah.

Pertama, ujar Politisi dari Partai NasDem ini mengatakan, drainase yang dibuat dengan model tertutup itu salah, karena sedimentasi di Balikpapan sangat tinggi, sehingga dengan parit tertutup itu lama-lama bisa buntu.

“Apalagi dikerjakan dengan asal-asalan. Pas tahu dia nyusun beton-betonnya miring- miring, otomatis kotoran akan nyangkut,” ucap H.Aco saat ditemui awak media, Kamis (23/11/2023).

Diterangkannya, maksud drainase tertutup itu parit yang bersih dan hanya dialiri air, tidak ada sedimentasinya. Lantas hal itu yang dapat mengendalikan banjir, tetapi jika drainasenya tertutup sedimentasi dan sampah, otomatis akan membuat banjir lebih parah.

“Artinya ketika pekerjaan ini selesai, saya tidak yakin bisa menyelesaikan banjir di MT Haryono,” jelasnya.

Lanjutnya, ia membayangi jika drainase tersebut dibuat lebih besar dari sebelumnya, ternyata bedanya paling hanya setengah sampai satu meter.

Kemudian tipe drainase terbuka yang tadinya bisa menampung lebih banyak, ternyata dibuat model tertutup dan dengan desain yang cukup aneh.

“Kami melihat di Jakarta itu semua persoalan banjir kanal Timur dan banjir lain diselesaikan dengan cara ditata baru dikeruk,” imbuhnya.

Melihat situasi ini, dirinya khawatir bahwa banjir di MT Haryono akan lebih parah dari sebelumnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here