Nusantara Kota Pertama di Indonesia Dalam Peluncuran Asosiasi ESG

0
222

Jakarta, Penasatu.com – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menghadiri peluncuran Asosiasi Tata Kelola Lingkungan Sosial Indonesia (ESG Association of Indonesia, ESG-AI) di Grha BNI, Senin (28/8/2023).

Kehadirannya sebagai bentuk kerja sama Asosiasi ESG Indonesia dengan OIKN dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam melakukan edukasi dan pelatihan ESG, terutama di area Ibukota baru.

Edukasi dan pelatihan ESG ini diharapkan dapat membantu investor maupun lembaga-lembaga yang akan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk menerapkan dan memahami prinsip ESG. Hal tersebut sejalan dengan terbentuknya ESG Research Center dengan mengedepankan kearifan lokal dan kehidupan yang harmoni dengan alam.

“Nusantara adalah peradaban baru Indonesia. Budaya di dalamnya masih perlu dibentuk dengan mengimplementasikan konsep baru, salah satunya ESG. Dan untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik, diperlukan komite,” ucap Bambang.

Ia juga menambahkan, bahwa komitmen IKN untuk ikut mendirikan Asosiasi ESG Indonesia menjadikan IKN sebagai kota pertama di Indonesia yang memiliki Komite ESG.

“Inilah wujud tekad kita untuk kondisi norma baru untuk menciptakan keadaan yang lebih baik,” imbuhnya.

Sementara Ketua Asosiasi ESG Indonesia, Rhenald Kasali menambahkan, asosiasi ini dibentuk untuk menjembatani antara lingkungan, sosial, dan pemerintahan. Dengan demikian, semua lembaga dapat berkomitmen memperbaiki tata kelola dan melestarikan keseimbangan alam.

“Dengan didirikannya asosiasi ini, kita bisa bersama-sama memperjuangkan kearifan lokal dan berpegang teguh dengan nilai-nilai lokal untuk memperbaiki tata kelola dan melestarikan keseimbangan alam,” tambah Rhenald.

Rhenald mencontohkan, dipindahkannya ibukota negara ke Nusantara menimbulkan adanya hubungan baru antara masyarakat adat dengan masyarakat kota. Disinilah Asosiasi ESG Indonesia dapat membantu untuk memastikan agar masyarakat hidup berdampingan dengan kearifan lokal dan manajemen modern.

Peluncuran Asosiasi ESG Indonesia juga dijelaskan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar sebagai momentum untuk Indonesia mengambil alih.

“Sekarang waktunya kami bisa take the lead. Disaat negara lain masih menerapkan prinsip-prinsip ESG berdasarkan studi literatur, Asosiasi ESG Indonesia bisa selangkah lebih maju karena bisa based on example,” terangnya.

Lebih jauh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengucapkan terima kasih, karena BNI sudah dilibatkan dalam acara Peluncuran Asosiasi ESG Indonesia hari ini yang sekaligus mewujudkan salah satu harapan, yaitu menjadi lembaga keuangan yang pertama kali mengambil langkah di ESG. (*/)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here