Untuk Intervensi Kasus Stunting, DP3AKB Balikpapan Alokasikan Anggaran Rp250 Juta

0
1320

Foto, Alwiyati Kepala DP3AKB Balikpapan.

Balikpapan, Penasatu.com – Untuk menurunkan angka stunting di tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana menyiapkan alokasi anggaran khusus untuk melakukan intervensi.

Saat dikonfirmasi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Balikpapan Alwiyati mengatakan, pihaknya telah mengajukan alokasi anggaran untuk intervensi kasus stunting pada APBD Perubahan tahun 2023.

“Program ini diberikan kepada 100 anak dengan nilai anggaran mencapai Rp 250 juta,” ucap Bu Alwi sapaan akrabnya, Rabu (2/8/2023).

Dikatakannya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yang dijadwalkan akan dilaksanakan Agustus ini.

“Kami masih menunggu hasil SSGIM, karena berdasarkan data Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) cuma 10 persen. Kalau data SSGI 19 persen. Direncanakan bulan agustus ini akan dilakukan survei lagi untuk SSGI,” jelasnya.

Sedangkan sesuai target di tahun 2024 mendatang capaian intervensi kasus stunting bisa diturunkan menjadi 14 persen, dan saat ini data capaian masih di angka 19 persen, sehingga harus diturunkan sekitar 5 persen dalam waktu satu setengah tahun.

Berdasarkan data, untuk saat ini kasus stunting terbanyak terdapat di Kelurahan Graha Indah, Balikpapan Utara.

“Dan kami menjadwalkan pada Kamis nanti untuk melaksanakan sosialisasi mengintervensi melalui program dapur sehat anti stunting. Kegiatan ini mengajarkan kader-kader dan ibu yang punya stunting tentang cara mengolah makanan agar gizinya tercukupi,” imbuhnya.

Bahkan selama ini pihaknya sudah memberikan bantuan serta memberikan edukasi tentang cara penanganan stunting, namun yang menjadi pertanyaan kenapa penurunannya tidak signifikan.

Dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), telah memberikan agar pelaksanaan survei yang dilaksanakan benar-benar digiring dan dianalisis sebelum data diumumkan.

“Jadi tidak diminta secara mentah-mentah. Tetapi harus tahu mereka ke mana saja dan data apa saja yang dimasukkan,” pungkasnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here