Tingginya Kasus Malaria di PPU Ternyata Impor Dari Wilayah Lain, Ini Penjelasan Kabid P2P Diskes PPU

0
300

foto, dok Kominfo PPU.

Penajam, Penasatu.com – Meningkatnya kasus penyakit Malaria di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sangat perlu diwaspadai. Pasalnya tercatat pada bulan Juni 2023 lalu kasus malaria di PPU mencapai 687 kasus. Yang mengakibatkan PPU masuk dalam zona merah daerah endemis malaria.

Menanggapi permasalahan ini, Dinas Kesehatan (Diskes) PPU melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian penyakit (P2P) Temu menjelaskan, penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles tersebut ditemukan bukan dari kawasan pemukiman atau kawasan hutan Ibu Kota Nusantara (IKN). Tapi justru penyebarannya terdapat di wilayah lintas perbatasan Kabupaten PPU, Kabupaten Paser dan kabupaten Kutai Barat. “Jadi kasus malaria ini merupakan kasus impor dari wilayah lain,” terangnya.

Lanjutnya, kasus positif malaria itu kebanyakan dialami orang orang yang keluar masuk hutan dan mereka ini rata rata bukan masyarakat PPU melainkan para pekerja dan pengrajin kayu yang melalui wilayah Sotek. ” Dan saat mereka sakit malaria otomatis berobatnya di Puskesmas Sotek kabupaten PPU,” ungkapnya dilansir dari laman Diskominfo PPU, Jum’at (28/7/2013).

Dijelaskan Temu lagi, Pemerintah melalui Dinkes PPU sudah berupaya untuk menekan angka penyebaran kasus malaria itu menurun. Dengan melakukan survei vektor, survey tempat perindukan nyamuk, pemberian brekat lavarsida hingga mendistribusikan kelambu insektisida ke masyarakat.

“Kami (Dinkes PPU) juga melakukan pemeriksaan rutin dengan skrining malaria baik untuk pekerja yang sering keluar masuk hutan, termasuk ke warga-warga yang dekat dengan daerah endemis khususnya di wilayah Sotek dan para pekerja di lingkup IKN,” ungkapnya.

Sementara itu, Dinkes PPU telah membentuk advokasi dan sosialisasi program penanggulangan malaria pada pekerja hutan di Kabupaten PPU. Giat ini bertujuan agar kasus malaria di Kabupaten PPU menurun dengan melakukan semacam profilaksis bagi para pekerja/pengrajin kayu yang melintas keluar masuk hutan.

“Kami sudah melakukan sosialisasi ke beberapa tokoh masyarakat di Sotek, karena kita akan melaksanakan kegiatan ini profilaksis mengenai program penggulangan malaria pekerja hutan di PPU. Kita juga bekerja sama dengan WHO (World Health Organization), nantinya kami akan melatih kader malaria yang akan melaksakan kegiatan ini,” tutupnya. (**/DiskominfoPPU)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here