OIKN Mengundang Partisipasi Perusahaan Jepang dalam Industri Cerdas

0
246

Jakarta, Penasatu.com – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melalui Deputi Transformasi Hijau dan Digital Prof. Mohammed Ali Berawi, menghadiri sesi utama dalam forum bisnis bertajuk Business Forum for Nusantara New Capital City – Green and Digital Transformation.

Di kesempatan ini, Ali menyampaikan potensi investasi dalam smart city dan berdialog dengan para praktisi sekaligus perwakilan lembaga kenegaraan Jepang yang bergerak di sektor energi, konsultansi, konstruksi, dan lainnya, diselenggarakan oleh Japan External Trade Organization (JETRO) di Wisma Keiai, Jakarta, Kamis (13/7/2023).

“Utilisasi teknologi di Nusantara menjadi bagian penting dalam pembangunan kota. Dalam hal ini, Nusantara membedakan posisinya sebagai kota industri yang dapat mengembangkan industri teknologi semikonduktor, energi baru terbarukan, farmasi, dan sensor digital,” ujarnya.

President Director JETRO Takahashi Masakatsu menyampaikan, banyak perusahaan Jepang mengirimkan LoI (Letter of Intent) ke IKN. Pembangunan Nusantara merupakan golden opportunity bagi perusahaan Jepang dalam berpartisipasi di pembangunan berorientasi masa depan.

President Director of JICA Indonesia Yasui Takehiro juga menambahkan, Presiden Joko Widodo menginisiasi kerja sama OIKN dan JICA pada KTT G7 di Hiroshima Mei (tahun 2023) silam. Ia melihat progres pembangunan Nusantara bertambah yang terus berkembang.

“Seminar pada hari ini memberikan peluang yang baik dalam memahami dan mempromosikan sektor-sektor investasi dari Nusantara,” imbuh Minister Embassy of Japan Usui Masato.

Kegiatan dibuka oleh President Director JETRO Takahashi Masakatsu, diikuti oleh Minister Embassy of Japan Usui Masato, dan President Director JICA Indonesia Office Yasui Takehiro. Kegiatan ini dihadiri oleh 43 perusahaan secara luring dan 113 partisipan secara daring (untuk peserta yang berada di Jepang).

Diskusi berlangsung dengan peserta juga berlangsung dengan dinamis. Ali menjawab ragam pertanyaan berkenaan dengan investasi, konstruksi dan infrastruktur cerdas, energi dan master plan pengembangan kota cerdas.

“Pembangunan gedung di Nusantara akan menerapkan sistem bangunan cerdas. Saya menyambut perusahaan Jepang berpartisipasi dalam pembangunan teknologi terkait kota cerdas termasuk infrastruktur dan bangunan cerdas sebagai teknologi yang terus berkembang secara aktif dan dinamis,” jelas Prof. Ali.

Ali menutup presentasinya dengan kesimpulan bahwa, Indonesia memiliki populasi sebesar 270 juta penduduk, merupakan market besar dan bersamaan sebagai big productive engine yang turut berpengaruh menentukan pesatnya pertumbuhan ekonomi regional dan global.

“Saya mengundang berbagai pihak, investor, inovator, thinker, manufaktur, developer dan berbagai pihak terkait untuk membangun peradaban kota masa depan bagi kita semua, global city for all,” pungkasnya. (*/)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here