Balikpapan, Penasatu.com – Terkait bencana longsor yang terjadi di lingkungan RT 27 Prapatan, Balikpapan Kota memang menjadi perhatian Pemerintah kota (Pemkot) Balikpapan. Mengingat lokasi tersebut berada di lereng dan rawan terjadi longsor.
Saat ditemui awak media, warga terdampak Sukardi mengatakan, bahwa sebelumnya longsor ini sudah pernah terjadi hingga 10 kali, dan ini longsor ke 11 yang membuat sebagian rumahnya rubuh.
“Dari longsor kecil saya sudah melapor ke RT dan diteruskan ke kelurahan, namun belum ada penanganan sampai akhirnya parah begini,” akunya kepada awak media, Rabu (24/5/2023).
Dari kejadian itu, istrinya terjebak di dapur dan mengalami luka pada kaki kanannya. Namun sudah ditangani di puskesmas.
Dikatakan, sampai saat ini ia baru menerima bantuan terpal untuk menutup longsor. Namun ia berharap agar longsor ini bisa segera ditangani pemerintah, karena ditakutkan bisa berdampak pada warga lain.
“Soalnya sudah lama ini, begitu kok nggak ditanggulangi sampai sekarang,” tanyanya.
Mengenai longsor, Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum (SDA DPU) Jen Supriyanto mengatakan, bahwa lokasi prapatan ini merupakan daerah rawan longsor, sehingga untuk melakukan kegiatan terkait longsor ini tentu ada prosesnya. Begitupun jika lokasi longsor dalam kategori darurat atau mendesak.
“Dan untuk liding sektornya ada pada BPBD Balikpapan, karena kalau darurat itu ada SK dari walikota, tetapi kalau mendesak masih bisa dikerjakan melalui dana aspirasi maupun PU jika masuk fasilitas umum,” terangnya dilokasi longsor.
Dari pantauan dilapangan, kegiatan ini menurutnya cukup besar menggunakan anggaran. Ia juga minta dari kelurahan untuk mengimbau warganya agar pindah dari lokasi yang rawan longsor.
“Karena kalau terjadi apa-apa, jangan sampai menyalahkan pemerintah,” paparnya. (*)