Balikpapan, Penasatu.com – Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Kota Balikpapan bersama Persatuan Ormas Asli Kalimantan (POAK) diwarnai aksi “Walk Out” yang dilakukan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan Ardiansyah.
Dikonfirmasi Penasatu.com, Selasa (11/4/2023). Ardiansyah menjelaskan aksi WO yang dilakukan dirinya merupakan buntut kekecewaan karena tidak hadirnya pimpinan perusahaan terkait dengan pembahasan dalam RDP tersebut.
Dikatakan Ardiansyah, kehadiran pimpinan perusahaan merupakan keinginan dari POAK, sehingga dalam RDP kali ini bisa dihasilkan keputusan.
“Ya..seharusnya yang hadir hari ini pimpinan perusahaan yang bisa mengambil keputusan,” ucap Ardiansyah.
Seperti diketahui RDP bersama Komisi IV ini POAK mengajukan 5 tuntutan sebagai berikut,
- Penyerapan Tenaga Kerja Lokal
- Jaminan Keselamatan Kerja
- Tidak Dilaporkannya Jumlah Tenaga Kerja Aktif
- Pemberhentian Pekerja Secara Sepihak
- Pembayaran Lembur Kerja Yang Tidak Sesuai Dengan UU Tenaga Kerja
bertujuan agar perusahaan perusahaan yang bekerja di RDMP mempunyai kepedulian terhadap pekerja lokal. Sehingga dengan digelarnya RDP permasalahan yang didapat bisa mendapat solusi terbaik bagi pekerja lokal.
Namun, yang terjadi justru apa yang diharapkan belum seperti yang diinginkan. Dimana saat RDP perusahaan tersebut hanya diwakilkan oleh staf HSE dan HRD sehingga tidak bisa mengambil keputusan. Adapun perusahaan tersebut adalah PT. KORINDO, PT. JEL (Jurong Engineering Lestari), PT. KOIN, PT. Power Tech dan PT. ETI (Enviromate Technology Internasional).
Sehingga politikus partai berlambang Ka’bah ini pun kecewa, pasalnya dalam rapat yang digelar tadi hanya dihadiri Koordinator HSE dan juga HRD. Sehingga dirinya menilai kehadiran pihak perusahaan tersebut tidak bisa mengambil keputusan.
“Yang hadir cuma koordinator HSE dan HRD. Nanti buntutnya bahasa mereka akan disampaikan ke pimpinan,” ungkapnya.
“Karena rapat ini tidak sesuai dengan keinginan POAK sendiri, maka saya meninggalkan ruang rapat. Untuk apa dilanjutkan, kalau keinginan dari POAK sendiri tidak terpenuhi,” tambahnya.
Ardiansyah berharap pimpinan perusahaan yang bersangkutan agar bisa hadir. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Apa sih sulitnya dijadwalkan untuk hadir untuk duduk bersama melihat permasalahan dibawah. Karena selama ini saya melihat pimpinan perusahaan tidak pernah mengetahui permasalahan dibawah, hanya menerima laporan saja,” pungkasnya.(*)