Penasatu.com, Balikpapan – Ketua Badan Liga Sepak Bola Pelajar Indonesia (BLiSPI) Kaltim Hasanul Haq Batubara menuturkan, salah satu program BliSPI Kaltim, yakni membina para pesepakbola usia dini dan pelajar yang difokuskan di Kota Balikpapan.
“Pelatih emang banyak, kebetulan dia mau datang, dan kualitasnya juga ada. Mereka akan mendapat ilmu sepak bola dari salah satu pemain Timnas Korsel di acara ini,” kata Hasanul Haq Batubara. Dalam tiga bulan kedepan, lanjutnya akan ada evaluasi dilihat siapa lagi yg bisa di datangkan BLiSPI Kaltim yang mau berbagi ilmu sepak bola.
“Untuk empat hari kedepan, akan dilihat apakah semua materi yang diberikan sudah semua atau belum, kalau belum akan dibicarakan untuk kelanjutan kedepannya apa masih memakai pelatih yang sekarang atau ganti yang lain,” tegasnya.
Jumlah pelatih se kaltim yang ambil bagian sebanyak 22 orang dan pelajar 60 orang.
” Untuk persiapan U-14 se provinsi dan untuk tinggkat Nasional di Solo, alhamdulillah dengan adanya BliSPI anak-anak ada yang TC di Jabar, dan ada juga yang sekarang salah satu kiper dipakai kalteng putra,” jelas Hasanul.
Sebelum membagi ilmu sepak bola yang dimilikinya kepada peserta coaching clinic garapan BLiSPI Kaltim di Lapangan Telkom, Kamis (4/7) Oh Sukjae mengatakan dengan bahasa Indonesia yang cukup fasih, bahwa kualitas pemain-pemain Indonesia memang agak kurang. Fisik juga kurang bagus.
Pemain-pemain Indonesia juga gampang emosional atau tempramental di lapangan. Juga agak nakal terhadap pemain lawan. “Maaf kalau saya katakan begitu. Jadi, pelatih harus bisa memberikan nasehat agar pemainnya tidak mudah emosional,” kata Oh Sukjae.
Oh Sukjae akan melatih 22 pelatih usia dini dan muda Kaltim serta 60 pesepakbola muda hingga 7 Juli mendatang.*
Wartawan: Riel Bagas/BS
Editor: penasatu.com