Balikpapan, penasatu.com – Melonjaknya harga minyak goreng (Migor) menjadi polemik bagi masyarakat khususnya Kota Balikpapan yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng.
Dengan cepat, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Balikpapan membagikan sebanyak 1.200 liter minyak goreng kepada ratusan kadernya di Kantor TP PKK Balikpapan Jalan Ruhui Rahayu I Balikpapan Selatan.
“Kegiatan ini dilaksanakan, karena minyak goreng langka di Balikpapan. Kami ingin membantu para kader dan warga,” jelas Ketua TP PKK Balikpapan Hj Nurlena Mas’ud ditemui di sela-sela kegiatan, Jumat (11/3/2022).
Nurlena mengatakan, kegiatan ini menyiapkan sebanyak 1.200 liter minyak goreng dengan sasaran kader PKK, PAUD, pelaku UMKM, emak-emak gotong royong, hingga masyarakat sekitar.
Minyak goreng dijual dengan patokan Harga Eceran Tertinggi (HET) seharga Rp 28 ribu untuk dua liter.
“Kita harusnya belajar jangan menggunakan minyak goreng secara berlebihan. Lebih baik dikombinasikan dengan merebus sehingga belajar untuk lebih sehat. Jangan menggunakan minyak goreng berlebihan,” ungkapnya.
Pembagian minyak goreng ini dikoordinir oleh Kader TP PKK yang ada di Kecamatan maupun Kelurahan. Setiap satu Kepala Keluarga (KK) hanya mendapatkan sebanyak dua liter.
Ternyata saat ini ada peningkatan kebutuhan minyak goreng yang awalnya hanya dua liter, saat ini kebutuhannya naik menjadi enam liter perbulan. Kemungkinan aktivitas menggunakan minyak goreng banyak.
Namun, Ketua TP PKK Balikpapan meminta masyarakat terutama kepada kaum ibu untuk tidak panik atau membeli minyak goreng secara berlebihan.
Pasalnya, situasi panic buying bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil keuntungan.
“Saya pribadi pernah beli migor di daerah Manggar dengan harga sudah mencapai Rp 48 ribu untuk ukuran dua liter. Tapi situasi seperti ini, kita jangan panik dengan membeli secara berlebihan. Beli sesuai kebutuhan saja,” tegasnya.(*)