foto, istimewa
PENAJAM, Penasatu.com – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengunjungi kecamatan Sepaku ,kabupaten Penajam Paser Utara, kedatangan rombongan Ketua MPR disambut langsung Plt Bupati PPU Ir H Hamdan dan Ketua DPRD PPU John Kenedy, Kamis (27/1/22) lalu.
Selain Ketua MPR RI dalam rombongan terdapat Menteri PPN/ Bappenas Suharso Manoarfa, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta Pangdam VI Mulawarman Mayjen Teguh Pujo Rumekso dan Kapolda Kaltim Jenderal Pol Drs. Imam Sugianto, M.Si
Rombongan langsung mengunjungi Bendungan Air Sepaku Semoi. Di mana bendungan tersebut nantinya akan menjadi salah satu sarana pemasok air bagi penunjang Ibu Kota Negara (IKN), dalam kunjungannya tentu ingin melihat secara langsung progres pembangunan yang sampai saat ini terus dikerjakan pembangunannya oleh Kementerian PUPR.
Selain itu juga, seusai melihat progres pembangunan Bendung Sepaku Semoi tersebut, Ketua MPR RI beserta jajaran Menteri meninjau langsung titik nol IKN yang nanti akan dibangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Baru.
Dilansir dari Web Kominfo PPU, Minggu (30/1)Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan kunjungan ini selaku pimpinan MPR RI beserta sejumlah Menteri dalam rangka untuk memastikan juga melihat langsung progres tentang rencana pembangunan IKN di Kabupaten PPU.
“Intinya secara geografis dan secara medan kami melihat secara langsung baik kawasan bendungan Semoi Sepaku, titik nol IKN, termasuk melihat lokasi bakal istana negara dengan target Agustus 2024 bisa selesai pembangunannya untuk istana negara, ” ucapnya.
Namun, lanjutnya, keyakinan ini tentu didukung oleh banyak hal karena kita memiliki menteri yang mempunyai pengalaman yang luar biasa dan jam terbang yang sudah dibuktikan bagaimana beliau ini yaitu Bappenas dan PUPR membangun trans Sumatera dan Papua.
“Saya yakin dan percaya pada saatnya bisa diwujudkan, ini juga didukung oleh segala upaya yang ada termasuk Wamenkeu hari juga ini ikut memastikan pembiayaanya tidak akan ada hambatan,” ujar Bamsoet, panggil akrab Bambang Soesatyo.
Lanjut, Bamsoet juga menjelaskan pembangunan pemindahan ibu kota ini bukan sesuatu yang baru melainkan rencana sejak lama yang pertama digagas oleh bung karno sejak tahun 1957 di Palangkaraya Kalimantan Tengah.
Terlebih makin kesini kebutuhan pemindahan ibu kota makin mendesak dalam upaya penyebaran dan pemerataan ekonomi di kawasan timur, juga untuk mengurangi beban pulau jawa khususnya Jakarta terhadap pertumbuhan populasi penduduk yang demikian luar biasanya.
“Artinya pemindahan ibu kota ini sudah sejak lama direncanakan dan di era Presiden Joko Widodo ini bisa diwujudkan ketika RUU IKN ini dibentuk menjadi Undang Undang berkat upaya semua pihak,” katanya.
Ia juga menegaskan kiranya seluruh elemen bangsa dengan ini wajib mendukung terwujudnya Ibu Kota Baru di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur pungkasnya. (**)