Jaringan Listrik di Desa Muara Andeh Paser, Bupati Fahmi: Seharusnya Sudah Ada

0
680

foto ilustarsi (ist)

Tana Paser, Terkendalanya jaringan aliran listrik yang seharusnya sudah bisa dinikmati masyarakat di Desa Muara Andeh kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser ternyata hanya terkendala infrastruktur transportasi, yaitu masalah jembatan menuju ke lokasi yang tak mungkin dilewati kendaraan berat.

Ini diungkapkan General Manager Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Wilayah (PLN-UIW) Kaltimra, Saleh Siswanto saat bertemu Bupati Paser dr.Fadli Fahmi beberapa waktu lalu.

Bupati Paser dr.Fahmi Fadli (ist)

Diikutip dari Web Humas Pemkab Paser, Jumat (28/1/22) terungkap dari sebelas desa yang terencana untuk mendapatkan jaringan PLN, salah satunya adalah Desa Muara Andeh. ” Sebenarnya kendalanya adalah pada jembatan. Karena ada dua jembatan yang tidak bisa dilalui kendaran bermuatan berat menuju ke sana,” terang GM PLN UIW Kaltimra.

Sementara, Bupati Paser dr Fahmi Fadli mengatakan bahwa jika kendalanya pada infrastruktur transportasi, Pemerintah Daerah bisa mengupayakan untuk mengatasinya. Bahkan seandainya ada laporan dari PLN tentang ini pada tahun lalu, maka kemungkinan besar masalah ini bisa teratasi tahun lalu.

Senada dengan Bupati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Adi Maulana, harapan untuk menerangi Desa Muara Andeh belum pupus, meski tertunda masih ada kemungkinan untuk pemasangan di tahun 2022.

Kepada PLN UIW Kaktimra, lanjut Adi, kalau memang yang menjadi permasalahan adalah jembatan, maka itu bisa diselesaikan oleh pemkab Paser.

“Kami akan bangun jembatan karena itu memang tanggung jawab kami. Kepada PLN harap dipastikan bahwa Desa Muara Andeh yang tahun lalu tertunda teraliri listrik, bisa dipenuhi tahun ini,” pinta Adi Maulana.

Sebelumnya Saleh Siswanto mengatakan bahwa pada 2022 pihaknya mengusulkan 5 dari 10 desa di Paser yang belum teraliri listrik sepenuhnya untuk bisa dianggarkan pada tahun 2022. Jika itu terjadi maka pada 2023, tersisa 5 desa lagi yang akan dibantu dan diharapkan tugas Pemkab Paser dalam hal ini teratasi secara optimal.

Sayang seribu sayang, jelas Saleh, bahwa kelima usulan tersebut tidak diakomodir dengan alasan keterbatasan anggaran, ditambah kondisi geografis desa-desa tersebut berjauhan sehingga perlu anggaran yang lebih besar, ujar Saleh.

“Pada 2021, diperlukan anggaran sebesar 40 miliar untuk membangun instalasi listrik ke 10 desa. Adapun usulan untuk 5 desa pada 2022 ini kata Saleh sebesar 35 miliar rupiah,” pungkas Saleh. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here