Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Kubar, Yakobus Yamon,S.Pd.
Reporter / Ichal Penasatu
Sendawar, penasatu.com – Masih mewabahanya pandemi covid 19- di Indonesia sehingga merambat ke Daerah dan khususnya di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), menyebabkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubar masih menunda belajar tatap muka. Mengingat masih tingginya penyebaran caovid-19 yang sampai kini terus bertambah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Silvanus Ngampun melalui Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Kutai Barat ,Yakobus Yamon,S.Pd menyebutkan,untuk belajar di rumah dalam kondisi sekarang ini masih terus berlanjut. Ini sesuai petunjuk dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Karena memang kewenangan berada di pusat, namun akhir – akhir ini wewenang tersebut di sampaikan ke daerah dengan satu catatan, Daerah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka secara bertahap dengan melihat kondisi zona di Daerahnya. Apa bila zona hijau dan kuning maka Daerah tersebut sudah bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan tetap mematuhi protocol kesahatan,” ujar Yakobus Yamon saat ditemui diruang kerjanya.Rabu,(3/2/21).
Lebih lanjut, Yakobus Yamon menjelaskan, kemudian untuk Kutai Barat kondisi seperti ini yang terpapar masih banyak dan tiap harinya terus meningkat. Sehingga pada rapat yang dipimpin langsung Wakil Bupati H.Edyanro Arkan pada bulan Januari kemarin, .dari hasil rapat tersebut itu pembelajaran di rumah di perpanjang sampai akhir Maret 2021. Namun apa bila kondisi Kutai Barat sampai pada akhir Maret juga masih seperti ini dan belum normal dan masih tetap di zona merah, maka diperpanjang lagi sampai Kutai Barat ini dalam kondisi normal, beber Yamon.
Masih, kata Yamon, apa yang menjadi perioritas disini adalah,Kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan serta keluarga dan masyarakat. Karena kita kuatir nanti ada salah satu saja yang terpapar maka kemungkinan besar yang lain juga akan kena, bawa pulang kerumah ,orang rumah yang tertular,ini yang menjadi perioritas kita,Kesehatan serta didik kita, terang Yamon.
Jadi, intinya apabila sampai akhir Maret juga belum normal, maka sepanjang itu pula pembelajaran di rumah di berlakukan, tutup nya.