foto, kumparan/Kemenpar
Jakarta – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan, gempa susulan masih terjadi di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Menurut Risma, informasi tersebut ia terima dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati,
“Gempa susulan ini besar yang berakibat tsunami atau tidak, itu yang belum terprediksi,” kata Risma dalam keterangannya, Sabtu (16/1/2021).
Risma mengimbau masyarakat di Sulawesi Barat tidak berada di tepi pantai untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan tersebut.
“Saya sudah sampaikan untuk warga sementara tidak berada di tepi pantai dulu sepanjang pantai di Sulawesi Barat ini,” tegasnya.
Selain itu, kata Risma, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah bergerak untuk menanggulangi gempa dan tenaga kesehatan akan bekerja di rumah sakit Bhayangkara dan rumah sakit regional.
Ia menguraikan untuk pertolongan pertama, Taruna Siaga Bencana (TAGANA) setempat telah melakukan evakuasi bersama BPBD dan TNI-Polri.
Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya telah dikirimkan bertahap.
“Semua logistik di gudang Sulbar dikeluarkan untuk membantu masyarakat. Dapur umum akan didirikan di titik pengungsian,” tambahnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar 01.28 WIB, dan Sabtu (16/1/2021), pukul 06.32 WIB, juga terjadi gempa dengan kekuatan magnitudo 5,0 terjadi di Majene. (Eko Budiono/Untung.S)
Sumber : Info publik