Penasatu.com, Manggarai.NTT- Pemerintah Kabupaten Manggarai, Kecamatan Lelak, Desa Ndiwar, Menggelar Kegiatan Pemicuan 5 (Lima) Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan Pemberian Makanan Tambahan Bagi Ibu Hamil dan Anak Stanting, Sabtu (19/12/20).
Seperti sebelumnya pemerintah Desa Ndiwar telah melakukan sosialisaasi dan tindakan terhadap Lima (5) Pilar STBM yang dimana mendapat dukungan penuh dari masyarakat sehingga di beri penghargaan oleh Yayasan Plan Internasional sebagai desa terbaik dalam lomba Desa STBM dari 10 Desa yang ada di Kecamatan Lelak.
Lima pilar STBM yang diberikan diantaranya :
- Stop Buang Air Besar Sembarangan, kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit.
- Cuci Tangan Pakai Sabun, perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun.
- Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga, melakukan kegiatan mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum, serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan makanan di rumah tangga.
- Pengamanan Sampah Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan sampah di rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang, dan mendaur ulang.
- Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga, melakukan kegiatan pengolahan limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi, dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit.
Tak hanya STBM yang laksanakan oleh Pemdes Ndiwar, tetapi perilaku sehat dalam menangani Stunting seperti pemberian makanan bagi Ibu hamil dan Anak stunting sebagai kegiatan rutin yang bekerjasama dengan pihak kesehatan setempat, dalam hal ini Puskesdes Ndiwar melalui Anggaran Perubahan APBDES 2020
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita atau kerdil baik itu fisik maupun perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
Kasus stunting di Desa Ndiwar hingga saat ini berjumlah 45 orang, Bumil berjumlah 13 dari tiga Dusun yang ada di Desa Ndiwar, Hingga kini masih menjadi perhatian dari pemerintah atau Dinas Kesehatan khususnya Pemdes Ndiwar
Tim STBM dan Puskesdes melalui Kepala Desa Ndiwar, Kassi Rabu, pada media ini mengatakan, kami melakukan penanganan ini guna mengurangi kasus penyakit stunting yang terdampak pada masyarakat Desa Ndiwar
“Kami melakukan penanganan sejak sebelum hamil, sedang hamil hingga balita (0-23 bulan)” ucapnya, ujar Kades.
Kegiatan ini, lanjud dia, merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Pemdes Ndiwar setiap triwulan dengan memprioritaskan penggunaan Dana Desa (DD) melalui perubahan APBDES Tahun Anggaran 2020, jelasnya.
Kegiatan ini lebih erat kaitanya dengan STBM, oleh karena itu pentingnya pemicuan 5 pilar STBM dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak stunting
“Hari ini kita terus melakukan pencerahan terhadap mereka, juga pemberian tabled tambah darah buat ibu hamil, daging sapi, sayur-sayur seperti wortel, kentang, kacang hijau buat anak-anak stunting.”Cetus Kassi Rabu.
Ia juga meminta kepada peserta agar materi yang telah paparkan untuk ditindaklanjuti seperti penggunaan lahan di sekitar halaman rumah.
Bukan hanya materi saja yang diterima tapi tindakan nyata dari kita semua untuk menjaga kestabilan dalam kesehatan kita, gunakan lahan disekitar rumah untuk menanam sayur serta kebersihanya perlu dijaga. “Dan yang paling penting itu adalah limbah cair untuk digunakan disatu tempat yang tertutup sehingga kesehatan kita tetap terjaga,” tutupnya.
Dalam pantauan penasatu.com, peserta sangat mengapresiasi atas kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah khususnya Pemdes Ndiwar seperti yang di ungkapkan, Ibu Iven Murni yang hadir dalam kegiatan tersebut
“Kami mengucapkan terima kasih, atas kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah. Sebab ini merupakan kerjasama yang luar biasa dari desa maupun kesehatan tingkat desa, dan ini juga merupakan kepedulian mereka terhadap anak-anak kami yang stunting serta keadaan lingkungan Ndiwar, tutur Iven Murni.
Ia juga mengharapkan agar pemdes Ndiwar tak henti-hentinya dalam menanggapi masalah-masalah yang terjadi di Desa Ndiwar ini
“Semoga Pemerintah atau Pemdes Ndiwar tetap terus membimbing kami sebagai masyarakat yang terdampak penyakit stunting untuk tidak berhenti sampai disini. Namun terus sampai masa-masa yang akan datang khususnya dalam penangan STBM dan Stunting”Tutupnya.
Diketahui turut hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya, BPD, para Kepala Dusun, RT/RW, Kader Posyandu, KPM dan Tim STBM, Bidan serta Perawat Poskesdes Ndiwar.*
Laporan : Yhono Hande