Gelar MMD, Kades Liang Sola Ajak Masyarakat Untuk Revolusi Mental

0
341

Penasatu.com-Manggarai Barat.NTT– Di hadapan peserta Musyawarah Mawas Diri (MMD) di Desa Liang Sola, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, NTT , hari ini Senin, (22/11/20) dengan dihadiri, kader se Desa liang Sola, tokoh masyarakat, PKK, dan perangkat Desa Laing Sola lainnya.

Imelda Rusdiana, AMd. S. Kep selalu nara sumber dalam kesempatan kali ini kembali menyajikan data hasil kegiatan mereka dibulan Maret.

Dihadapan peserta musyawarah, dirinya mengatakan bahwa data-data yang kami sampaikan ini agar digodok secara bersama-sama untuk langkah solutif dalam rencana tindak lanjut Pemdes liang Sola ke depan.

Sementara Kepala Desa Liang Sola, Adrianus Harsi, saat membuka rapat Musyawarah Mawas Diri (MMD) berterimah kasih banyak kepada petugas kesehatan PKM Wae Nakeng yang sudah membawa Basis Data dihadapan peserta musyawarah untuk dicermati dan dianalisa secara bersama. Ini agar mendapatkan langkah dan startegi yang tepat dalam mencari jalan keluar terbaik dari persoalan yang dihadapi saat ini.

Karena itu lebih lanjut Adrianus mengharapkan kerja sama semua stakeholder dan semua pihak dalam musyawarah ini untuk sama sama berpikir dan sama sama bekerja mengambil sikap dan langkah pemecahannya.

Sesuai dengan komitmen kepala Desa agar akhir November ini sudah harus menjadi Desa yang siap deklrasi BABS, tegasnya.

Terhadap hal ini Fabianus Jebaru ( kader Waemata) dan Robianus Pampung (kader Nangka) optimis semua ini akan berjalan sesuai harapan.

Lanjut Andrianus Hasri, dari Basis Data yang didapatkan isu STBM mendapat sorotan utama. Karena itu dalam gerakan bebas BABS dirinya mengharapkan, agar kerja keras stakeholder untuk mengerjakan dan menggerakkan revolusi berpikir dan revolusi mental untuk harus memiliki jamban masing masing, pintanya.

“Karena dari basis data yang didapatkan ternyata mereka yang mendapatkan bantuan bertahun tahun ini justru belum memiliki jamban sehat,” beber Hasri.

Apakah ini murni keadaan atau karena mental? Untuk itu, Adrianus berharap agar bantuan yang diberikan pemerintah atau negara benar benar merubah revolusi mental orang dari kemiskinan menuju perubahan.

Tapi kalau bantuan terus menerus tapi mental malas berubah tentu memprihatinkan. Semestinya partisipasi masyarakat untuk ini digerakkan secara kolektif kolegial, tandasnya.

Kepala Desa liang Sola akan selalu berkordinasi kepada pihak lain seperti pendamping PKH agar menyelipkan kampanye pentingnya punya jamban bagi yang belum memiliki jamban.

Isu lain yang menarik adalah soal Asi Inklusif yang berdampak pada pertumbuhan anak yang kurang sehat atau stunting (gagal Tumbuh kembang ).

Menurut kades liang Sola Adrianus Harsi untuk isu ini sudah banyak cara ditempuh selama ini. Mulai PMT Bumil, PMT ibu menyusui , sampai pada menyiapkan pangan bergizi dari Kebun Gizi dan Kolam Gizi.

Banyak langkah inovatif yang sudah digerakan untuk ini, akan tetapi sekali lagi apakah mental bumil dalam disiplin mengikuti posyandu, pola makan, dan pola laku bisa mengikuti sesuai harapan?

Soal ini, Kades liang Sola terus berharap kerja keras kader, dan semua pihak untuk terus menerus menyadarkan warga sasaran.

Terhadap kegiatan posbindu tabolin atau dapolin kader liang sola melakukan inovatif dengan PMT swadaya,dan Hal ini berjalan baik kata Imaculata Murni kader Leweng Desa liang Sola.

Diakhir kegiatan semua dirumuskan dalam rencana tindak lanjut untuk rencana program dan kegiatan dimasa masa datang.*

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here