Penasatu.com-Manggarai Barat.NTT– Baru berdiri pada bulan Oktober 2020 lalu kelompok tani Desa Wae Mowol yang tergabung dalam Koperasi Baeng Tedeng telah eksis dengan racikan jamu lokal buatan sendiri.
Kepada media pemasatu.com, Minggu,(22/11/2020) Ketua kelompok Tani, Eduardus Erman, S. Ag menjelaskan, bahwa bahan-bahan yang ada didapatkan dari masyarakat lokal dan anggota kelompok. Bahan baku yang digunakan adalah sebagai berikut: Temulawak putih, Temulawak Kuning, Temulawak Ungu, Jahe, kunyit, kencur,Temu Ireng, cengkeh dan kayu manis.
Pembina kelompok, Saverinus Akuila Ratu,S.Pd, yang juga sebagai Kepala sekolah SD Beci, Desa Wae Mowol, Kecamatan Lembor, kabupaten Manggarai Barat, merasa sangat antusias karena semua anggota kelompok secara bersama-sama melakukan racikan rutin untuk bahan baku dan dilakukan 2 kali seminggu, yaitu ( Selasa dan sabtu).
Lanjut Saverinus, semua dalam kolektif kolegial. Kami membawa bahan dasar masing masing secara sukarela untuk dikumpulkan dan diracik. Khasiat ramuan yang diolah kelompok Baeng Tedeng Ini diantaranya: Anti Virus dan bakteri dalam tubuh, Meredakan kadar kolesterol, Meredakan nyeri sendi, Anti oksidan, penawar racun, masuk angin, menyembuhkan Ginjal dan lain lain, pungkasnya.
“Alhasil dalam pemasaran kelompok ini tidak mengalami kendala karena sebagian besar masyarakat sekitar Desa Wae Mowol sudah tahu kasiatnya. Bahkan diceritakan pak Saverinus sampai Labuan Bajo.
Untuk area Labuan Bajo biasanya pesan melalui jaringan keluarga dan Hasil kreasi rumah tangga ini dikemas dalam bentuk Botol dan Kemasan plastik.
Menurut Saverinus, soal keberadaan kelompok tani ini, sudah diketahui oleh instansi Perindak kop Manggarai Barat. Akan tetapi Dinas sedang melakukan proses dalam mendukung kegiatan home industri kelompok Baeng Tedeng desa Wae Mowol ini.
“Semua yang dilakukan kelompok tani ini adalah swadaya masyarakat,jelasnya.
Kepala Desa Waemowol, Florianus Hibur, S.pd merasa sangat bangga dan bersuka cita atas niat baik warga masyarakat di Desanya untuk mengembangkan home industri ini. Dengan mempermudah urusan perizinan dan mengajak masyarakat untuk membeli produk lokal ini.
Oktavianus Narto S.pd, ( sekertaris kelompok) Baeng Tedeng lebih lanjut menceritakan modal dasar untuk membeli bahan baku dari masyarakat awalnya 2. 312.000. Yang saat ini berkembang 13. O00.000.
Sekertaris Kelompok Baeng Tedeng, berharap agar ada sokongan Dana atau suntikan modal dari instansi terkait buat menambah usaha kami agar berkelanjutan.
Bahkan mereka berencana agar mendorong kegiatan ini untuk mendapat perhatian oleh Desa dan dapat anggaran dalam pemberdayaan DD selanjutnya, tutup Oktavianus.
