Tim Basarnas saat atraksi di Labuan Bajo.
Penulis : Alfonsius Andi
Penasatu.com -Manggarai Barat.NTT- Simulasi Healthy, Safety, and Security Protocol Destinasi Super Prioritas Labuan Bajo, berlangsung heroik dan cukup menegangkan, Kamis (12/11).
Simulasi bencana gempa bumi berpotensi tsunami di Pantai Pede, serangan jantung turis di Pulau Komodo, serta kecelakaan kapal pesiar terbakar dan tenggelam di Perairan Labajo itu dimulai tepat pukul 10.00 WITA.
Simulasi yang berlangsung selama 45 menit tersebut disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual. Sementara para menteri yang hadir, menyaksikan langsung dari lantai 7 Hotel Inaya Bay Komodo Labuan Bajo.
Mereka, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Wishnutama Kusubandio, Menteri Komunikasi dan informatika Johnny G. Plate, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, Kabasarnas Marsdya TNI Bagus Puruhito, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, perwakilan dari BPPT, Pengelola Taman Nasional Komodo, jajaran Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo Tourism Authority, BPBD, PMI, dan stakeholder lainnya.
Dalam sambutannya, Presiden Joko Widodo menyatakan optimismenya terkait perkembangan pariwisata ke depan setelah ada tim terpadu yang terlibat dalam simulasi.
“Simulasi ini pertama kali kita laksanakan dengan melibatkan berbagai kementerian dan kelembagaan. Saya percaya, dengan semangat sinergitas ini, kita dapat memberikan jaminan kesehatan, keselamatan, dan keamanan, bagi wisatawan di Labuan Bajo. Kegiatan ini akan kita laksanakan di tempat-tempat wisata prioritas lainnya, sehingga wisatawan khususnya dari luar negeri tidak ragu lagi berkunjung ke Indonesia,” ungkapnya.
Presiden berharap, semua entitas dalam industri pariwisata Indonesia selalu siap mempertahankan kualitas standar kesehatan, keselamatan, dan keamanan di destinasi wisata super prioritas.
“Sehingga, kalaupun terjadi krisis, misalnya kebakaran kapal seperti yang tadi diperagakan, persepsi berkaitan kesehatan, keselamatan, dan keamanan wisatawan selama berkunjung ke suatu destinasi wisata Indonesia tetap baik, karena kita sudah memiliki contingency plan yang dituangkan dalam segala skenario tindakan,” imbuhnya.
Sementara itu Menkomaritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder yang terlibat dalam simulasi.
“Kegiatan ini akan kita publikasikan ke penjuru dunia, bahwa Indonesia khususnya Labuan Bajo, telah siap dengan protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan. Wisatawan tidak perlu ragu lagi, bahwa kita memiliki pelayanan yang prima selama mereka berada di Labuan Bajo khususnya, dan Indonesia pada umumnya,” katanya.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Wisnutama selaku penggerak utama kemajuan industri pariwisata Indonesia mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun Protokol Kesehatan, Keamanan, dan Keselamatan destinasi pariwisata, terutama untuk 5 tujuan super prioritas yaitu, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, Likupang, dan Mandalika. Protokol Keamanan dan Keselamatan tersebut bertujuan untuk mempertahankan keberlangsungan industri pariwisata di 5 destinasi super prioritas tersebut.
Protokol tersebut disusun sebagai SOP (Standard Operating Procedure) yang komprehensif, berisi tentang langkah pencegahan, mitigasi dan tanggap darurat pada potensi dan kejadian yang mengancam kesehatan, keamanan, dan keselamatan wisatawan. Protokol tersebut dibuat dengan melibatkan pemerintah daerah setempat dan masyarakat lokal untuk bersama-sama meningkatkan daya juang dalam mempertahankan industri pariwisata di destinasi pariwisata masing-masing daerah.
“Labuan Bajo kita jadikan sebagai pilot project simulasi protokol keselamatan, keamanan, dan keselamatan. Tujuannya untuk membangun kepercayaan publik nasional dan internasional, serta menjamin kesehatan, keselamatan, dan keamanan berwisata di Indonesia,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengaku salut melihat jalannya simulasi.
“Saya merasa tersanjung, sekaligus salut melihat langsung jalannya simulasi. Ini daerah asal saya. Saya bangga, pemerintah memberikan perhatian serius dengan menggelar simulasi di Labuan Bajo ini, sehingga saya berharap akan menggerakan roda perekonomian dan kemajuan di daerah ini,” katanya.
Yang pasti, Kemenkominfo mendukung penuh kegiatan tersebut. Dukungan tersebut diberikan dalam bentuk infrastuktur jaringan telekomunikasi juga penyebaran informasi yang benar dan akurat tentang protokol kesehatan, keselamatan, dan keamanan agar diketahui secara luas baik nasional maupun dunia internasional.
Terpisah, Kabasarnas mengungkapkan dukungan penuhnya terkait program pemerintah tersebut.
“Basarnas selalu siap siaga, mendukung penuh kegiatan ini sesuai dengan kapasitas kami sebagai leading sector penyelenggaraan operasi SAR,” tegasnya usai memimpin rapat evaluasi para pelaku simulasi di Aula Kabupaten Banggarai Barat.
Pada simulasi tersebut, Basarnas mengerahkan 104 personil dari Kantor Pusat, Kantor SAR Maumere, dan Kantor SAR Kupang. Selain mengerahkan alat utama darat, Basarnas juga mengerahkan KN Purworejo dan dua Helikopter Rescue (HR)-3603 dan HR-3606.
Sumber : (Humas Basarnas)