Sempat Terombang-ambing 3 Hari Di Lautan, Kini Triono Sehat dan Balik Kampung

0
311

Triono (kaos merah) bersama Dendi saat berada di perum BDS II ,Kelurahan sungainangka Balikpapan Selatan.

Balikpapan,penasatu.com – Triono (26) warga Jalan Flamboyan RT03/RW01, Desa Wonokromo, Kecamatan Comal, Pemalang, Provinsi Jawa Tengah, Anak buah Kapal (ABK) kapal pemancing cumi, nekat menceburkan diri ke laut saat kapal tempatnya bekerja ini masih berlayar di laut lepas dari Jakarta menuju Banjarmasin.

Kenekatannya terjun kelaut dikarenakan tidak bisa bertahan saat bekerja di kapal pemancing cumi dikarenakan sering mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari teman sesama Anak Buah Kapal (ABK).

Ini diungkapkan Triono saat berada di bandara sebelum kembali ke Jawa Tengah melalui sambungan telepon seluler kerabatnya, Dendi yang menampung dirinya saat setelah dievakuasi oleh tim SAR, warga di Perum Bukit Damai Sentosa II, Jalan Nuri IV Blok J2 No.17C, RT 25 Kelurahan Sungainangka Balikpapan Selatan, Minggu (8/8/21) siang.

Dia mengatakan, saya nekat terjun ke laut karena selalu mendapat tekanan dari sesama anak buah kapal (ABK) dan diperlakukan tidak baik oleh mereka. “Dengan bermodalkan nekat karena tak tahan selalu mendapat omelan dan perlakuan kurang baik, saya nekat terjun ke laut pada saat pagi hari, Minggu (1/8/21),” ujarnya.

Dan setelah terombangambing selama 3 hari di lautan akhirnya dirinya mendapat pertolongan dari Kapal Tengker MV Royalty milik Pertamina yang kebetulan berlayar ke Balikpapan.

Saat ditanya apa tidak berpikir atau takut dengan keselamatan jiwanya sampai nekat terjun ke laut.

” Ya kepikiran Mas, namun karena sudah terlanjur loncat, yang bermodalkan pelampung dan tas berisi baju baju miliknya, akhirnya saya hanya bisa pasrah dan terus berdoa semoga ada yang menyelamatkan dirinya, sehingga bisa sampai ke daratan, jelas Triono.

Anehnya lagi, Triono sama sekali tidak mengetahui kapal pemancing ini milik siapa atau perusahaan apa tempat dia bekerja. “Saya bisa bekerja, karena masuk melalui calo, dan baru bekerja selama 1 bulan lebih 7 hari,” terangnya.

” Saya tidak tau, saya bekerja dengan perusahaan apa, apalagi alamat dan pemilik perusahaan, saya bekerja dan bisa naik ke kapal setelah melalui perantara (calo), terangnya.

Namun karena perlakuan teman teman sesama ABK di kapal itu tidak baik terhadapnya dan sering mendapat tekanan, juga sering dimarahi, maka dirinya tidak tahan lagi dan hanya berpikir bagaimana caranya supaya bisa cepat keluar dari kapal, imbuhnya.

Sementara Dendi, warga Perum BDS II yang menampung Triono selama di Balikpapan mengatakan, sebenarnya Triono ini bukan siapa siapa dirinya. Saya mendapatkan kabar ini dari Kepala desa di kampung, bahwa ada tetangga se kampung yang mengalami musibah dan sekarang berada di Balikpapan.

“Sebenarnya, Kapal MV Royalty adalah kapal tengker milik Pertamina yang menemukan Mas Tri kebetulan tujuan Balikpapan, jadi dalam surat pernyataannya Mas Tri siap di turunkan di dermaga tujuan kapal, dan karena viral akhirnya Pak Kades Wonokromo kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa Tengah menghubungi saya. Karena kebetulan saya berada di Balikpapan dan kami berasal dari 1 desa namun beda RT, terang Dendi saat dikonfirmasi media ini kembali dikediamannya , Minggu (8/8) sore.

Alhamdulillah selama bersama kami, Mas Tri sehat dan saat ini sudah kembali ke Kampung Pemalang. ” Barusan saya kembali dari Bandara Sepinggan, mengantar Mas Tri balik kampung, pungkasnya.

Seperti diketahui, Triono dilaporkan ke Tim SAR Balikpapan setelah ditemukan mengapung dilautan oleh Kapal Tengker MV Royalty, Rabu 4 Agustus 2021 dan kemudian dievakuasi Tim SAR pada Jumat (6/8/21).eds

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here