Peringati HPN, Forum Jurnalis Manggarai Sambangi Mantan Rekan Kerja dan Berbagi Sembako

0
295

Manggarai, penasatu.com- Dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN), Forum Jurnalis Manggarai (FJM) mengunjungi mantan jurnalis Aleks Haman (57) seorang penderita stroke di kediamannya di Popor, Kelurahan Wae Belang, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT pada Selasa, 9 Februari 2021.

Dari pantauan wartawan, belasan anggota Forum Jurnalis Manggarai menemui Aleks Haman bersama istri dan anaknya untuk bersilaturahmi. Pada kesempatan itu, FJM turut memberikan bantuan berupa sembako (sembikan bahan pokok) kepada keluarga Aleks Haman.

Di samping itu, pasukan Forum Jurnalis Manggarai melanjutkan kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) dengan berziarah ke makam Almarhum Rofino Kant dan Almarhum Enok Tangur. Kedua Almarhum merupakan mantan jurnalis MNC Group yang bertugas di wilayah Manggarai.

Di hadapan awak media, Aleks Haman mengucapkan terima kasih kepada teman-teman anggota Forum Jurnalis Manggarai kerena telah mengujungi kediamannya. Aleks berpesan, rasa solidaritas sebagai sesama profesi tetap harus ditingkatkan demi menjaga nama baik kuli tinta di Manggarai.

“Atas nama keluarga, saya ucapkan terima kasih atas kebaikan dari teman-teman pers Manggarai,” ujarnya kepada wartawan saat berbincang-bincang di kediamannya di Popor Selasa, 9 Februari 2021.

Putra kelahiran Weol, 8 Agustus 1964 mengakui bahwa, dirinya saat ini tidak bisa lagi melaksanakan kegiatan jurnalistik karena mengalami sakit stroke sejak lima tahun lalu. Ia juga mengakui, sangat mencintai profesi jurnalis karena bisa memperjuangkan hak-hak mereka yang tertindas. Bahkan kebebasan pers kata dia, harus terus dilindungi demi menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi.

“Fisik saya tidak memungkinkan lagi untuk bekerja,” kata mantan jurnalis Pos Kupang itu.

Ia menuturkan, dirinya bermotivasi menjadi jurnalis karena saat masa kuliah ia sering menulis di sejumlah media massa tentang masalah pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk itu, ia termotivasi untuk menjadi wartawan. Bahkan ia mengaku terus memperjuangkan hak-hak orang lemah saat menjadi jurnalis.

Suami dari Maria Jelina itu menjelaskan, sejak tahun 2015 lalu ia mengalami sakit stroke setelah meliput kegiatan tambang mangan di Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur. Sejak saat itu, dirinya tak bisa menjalani aktivitasnya sebagai jurnalis.

“Sudah 6 tahun alami sakit stroke,” kata mantan jurnalis NTT Ekspres itu.

Sementara itu, Jurnalis TV One Manggarai, Jo Kenaru mengatakan, kunjungan hari ini sebagai bentuk rasa solider di antara pekerja pers baik yang masih aktif maupun teman-teman yang berjasa membesarkan pers di Manggarai termasuk salah satu jurnalis senior Aleks Haman.

“Walaupun sudah tidak aktif menulis karena stroke, tapi om Aleks masih memantau perkembangan pers di Manggarai, yang pasti beliau sangat menginginkan insan pers tetap kritis dan independen dan tetap menjadi penyambung lidah yang baik, antara masyarakat dan pemerintah,” kata jurnalis senior itu.

Jo menegaskan pers hari ini sebagai garda terdepan menjernihkan kekacauan informasi untuk mencerahkan masyarakat. Pers kata dia, berfungsi melawan penyebaran berita bohong (hoaks), dan ujaran kebencian yang mengancam kemajuan berpikir. Jo menegaskan, jurnalis Manggarai harus tetap bersatu demi menjaga nama baik profesi mulai itu.

“Di tengah pandemi pers harus memberi energi optimisme untuk kebangkitan ekonomi,” ujarnya.

Jurnalis Metro TV Manggarai, Jhon Manasye mengatakan, jurnalis tetap menjadi corong bagi masyarakat, terutama yang lemah, miskin, dan menjadi korban ketidakadilan. Jurnis kata dia, harus menjadi pengontrol kekuasaan agar berpihak pada kepentingan umum.

“Sahabat jurnalis jangan lelah untuk terus menulis. Menulis sebagai kontribusi dalam membangun daerah dan negeri ini,” kata Jhon kepada awak media pada kesempatan itu Selasa, 9 Februari 2021.*

Laporan: Alfonsius

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here